Beranda News Metode Baru, Vaksin Akan Dibuat Lebih Tahan Suhu

Metode Baru, Vaksin Akan Dibuat Lebih Tahan Suhu

Jakarta – Sebuah metode baru yang bisa membuat vaksin tahan suhu akan membantu lebih banyak jiwa, terutama anak-anak menerima suntikan kekebalan dari penyakit.

Vaksin adalah salah satu inovasi terbesar dalam kesehatan masyarakat. Organisasi Kesehatan Dunia WHO memperkirakan, vaksin mencegah sekitar dua hingga tiga juta kematian setiap tahun. Itu pula sebabnya ilmuwan di seluruh dunia berlomba mengembangkan vaksin untuk COVID-19 di tengah pandemi yang sedang terjadi.

Terlepas dari manfaatnya yang begitu besar, persyaratan penyimpanan yang ketat harus dilakukan untuk menjaga vaksin tetap aman dan efektif. Kondisi ini memunculkan tantangan berkelanjutan terutama bagi negara-negara berkembang agar tidak menghambat akses vaksin untuk semua anak.

Sebagian besar vaksin, terutama vaksin anak-anak, sangat sensitif terhadap panas. Ini berarti mereka harus dijaga agar tetap dalam kondisi dingin antara 2-8 derajat celcius agar bekerja dengan baik.

Baca Juga :  Wow! Ada Lampu Bisa Internet: PJU Pintar di Jakarta Menuju Teknologi 5G

Seperti dikutip dari Science Focus, kondisi tersebut perlu dijaga pada setiap proses distribusinya, mulai dari pabrik hingga disuntikkan ke pengguna.

Meski dengan berbagai upaya ketat dalam menjaga suhunya, menurut WHO sekitar 50% dosis vaksin dibuang sebelum digunakan karena rusak akibat masalah logistik yang terkait dengan kontrol suhu.

Nah, para peneliti dari University of Bath dan University of Newcastle di Inggris, menemukan cara untuk membuat transportasi dan penyimpanan vaksin lebih aman tanpa perlu pendinginan.

Metode baru mereka yang dikenal sebagai ensilikasi, membuat vaksin lebih tahan suhu dengan membungkus molekul protein vaksin dalam cangkang silika tidak beracun.

Penulis studi Dr Asel Sartbaeva dari University of Bath mengatakan, proses ini tak hanya mempertahankan struktur protein vaksin tetapi juga fungsinya, sehingga memungkinkan zat biologis bekerja tanpa kendala suhu.

Baca Juga :  Mahu Tahu Anggota DPR RI dari Jawa Barat Periode 2024-2029? Berikut Daftar Lengkapnya dari Dapil 1 Sampai 11

“Kami membuat cangkang kami sedemikian rupa sehingga benar-benar membungkus protein dan mencegah protein terbuka, karena pembukaan secara fisik inilah yang menyebabkan pemecahan protein di dalam vaksin dan akhirnya merusak vaksin,” jelas Sartbaeva .

Dalam riset yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Scientific Reports ini, para peneliti menguji sampel tetanus pada sampel tikus yang diberi ensilikasi dan secara teratur ditemukan bahwa vaksin yang dilapisi silika memicu respons imun, sedangkan sampel yang reguler tidak.

“Pada akhirnya, kami ingin membuat obat-obatan menjadi stabil sehingga dapat tersedia lebih luas bagi banyak orang. Tujuannya adalah untuk memberantas penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin dengan menggunakan vaksin yang stabil secara termal dan mengurangi ketergantungan pada kondisi dingin,” tutup Sartbaeva.

Sumber:Detik

Artikulli paraprakJadwal Liga Inggris Tengah Pekan Ini
Artikulli tjetërBeijing Tingkatkan Tanggap Darurat Covid 19 Jadi Level II Setelah Muncul Klaster Baru