Publikbicara.com – Pada Kamis, 23 Mei 2024, Militer Israel melancarkan serangan udara yang menghantam Masjid Fatimah az-Zahra di utara Kota Gaza.
Laporan dari media Qatar, Al Jazeera, menyebutkan bahwa serangan itu menewaskan setidaknya 16 orang, termasuk 10 anak-anak.
Saksi mata menyatakan bahwa sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak pengungsi yang tengah mencari perlindungan di dalam masjid tersebut.
Invasi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) ke Kota Rafah di Jalur Gaza Selatan dimulai pada 7 Mei lalu, dengan pasukan zionis mengambil alih pos perbatasan Rafah yang berdekatan dengan Mesir.
Media Israel melaporkan bahwa kabinet perang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyetujui perluasan operasi darat di Rafah dengan tujuan resmi untuk menghancurkan sisa-sisa batalion Hamas di Gaza.
Ketegangan di kawasan Timur Tengah memuncak sejak 7 Oktober 2023, saat pejuang Hamas melancarkan serangan mendadak.
“Operasi Banjir al-Aqsa” di wilayah Israel Selatan. Serangan ini, menurut Hamas, adalah balasan atas tindakan agresif Israel terhadap Masjid al-Aqsa di Yerusalem.
Laporan menyebutkan hampir 1.200 warga Israel tewas dan sekitar 240 lainnya ditawan oleh Hamas.
Menanggapi serangan tersebut, Israel melancarkan serangan balik dan memberlakukan blokade total terhadap Jalur Gaza, yang merupakan basis Hamas.
Serangan darat oleh militer zionis di Gaza bertujuan untuk menghancurkan pejuang Hamas dan membebaskan para tawanan.
Sejak itu, lebih dari 35.000 warga sipil Palestina telah kehilangan nyawa akibat serangan-serangan Israel. Diperkirakan lebih dari 100 tawanan Israel masih berada dalam tahanan Hamas di Gaza.
