Beranda Daerah Bandara Sam Ratulangi Tutup Akibat Abu Vulkanik Gunung Ruang

Bandara Sam Ratulangi Tutup Akibat Abu Vulkanik Gunung Ruang

Publikbicara.com – Dalam sebuah langkah yang dipandu oleh kehati-hatian, Bandara Sam Ratulangi di Manado telah menangguhkan semua operasinya.

Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap abu vulkanik dari Gunung Ruang yang sedang meletus di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, mengancam keselamatan penerbangan.

General Manager Bandara Sam Ratulangi, Maya Damayanti, menyampaikan bahwa penutupan ini berlangsung sejak pagi Kamis, 18 April 2024, berdasarkan pengamatan langsung yang menunjukkan penyebaran abu vulkanik.

Baca Juga :  Nahloh! Usai Agustus ASN Akan Dipindahkan Ke-IKN : Ini Kata Basuki Hadimuljono

“Bandara akan tetap ditutup hingga ada pemberitahuan lebih lanjut,” ujar Maya di Manado.

Penghentian operasi bandara ini didasarkan pada koordinasi intens dengan Otoritas Bandara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan berbagai pihak terkait.

“Keputusan ini adalah langkah preventif yang kami anggap penting untuk menjaga keselamatan semua pihak,” tambahnya.

Baca Juga :  Kontroversi di Laga Timnas Indonesia U-23 vs Qatar U-23: Ivar Jenner Sorot Nasrullo Kabirov

Selama penutupan, tim manajemen bandara melakukan koordinasi berkelanjutan untuk menentukan langkah selanjutnya dan mengatur rencana bagi penerbangan yang terdampak.

Informasi penutupan telah disampaikan kepada para penumpang melalui sistem pengeras suara dan berbagai kanal komunikasi lainnya.

“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat dari keadaan alam ini,” kata Maya, mengungkapkan empatinya kepada para penumpang yang terdampak.

Baca Juga :  Berbagi Kebahagian di Atas Gelombang: Kado Sepesial Mayor Tedy di Kampung Nelayan Jakarta

Seluruh jadwal penerbangan, termasuk rute domestik ke Jakarta, Makassar, dan Sorong, serta penerbangan internasional dari China dan Ternate, mengalami penundaan yang signifikan.

Situasi ini diperparah oleh peningkatan status Gunung Ruang yang telah naik dari Level III Siaga menjadi Level IV Awas sehari sebelumnya, menyusul serangkaian erupsi yang mengirimkan kolom abu setinggi 3.000 meter di atas puncak, disertai suara gemuruh dan gempa yang terasa hingga pos pengamatan.

Pengumuman ini mengingatkan pada pentingnya kesigapan dalam menghadapi bencana alam dan implikasinya terhadap infrastruktur vital seperti transportasi udara.

Bandara Sam Ratulangi akan terus memantau situasi dan memberikan pembaruan seiring berkembangnya kondisi.

Artikulli paraprakNahloh! Usai Agustus ASN Akan Dipindahkan Ke-IKN : Ini Kata Basuki Hadimuljono
Artikulli tjetërAlarm Merah di Gunung Ruang: Status Dinaikkan Menjadi Level IV Awas