Publikbicara.com – Di balik lawakannya yang menghibur, Babe Cabita memiliki pertarungan tersendiri melawan Anemia Aplastik, penyakit langka yang membuatnya bergantung pada transfusi darah setiap bulan.
Tapi Babe tak sendiri dalam perjuangannya. Bantuan dari Ari, yang disebutnya sebagai kaki kanan Kaesang Pangarep, memberinya harapan dalam pencarian kantong darah yang tak mudah didapat.
“Darah dan trombosit yang aku butuhkan sulit ditemukan, tapi bersyukur ada bantuan dari Ari,” ungkapnya.
Meskipun telah mencari informasi, Babe tetap dalam kebingungan mengenai penyebab pasti penyakitnya yang tak ada riwayat dalam keluarganya.
Namun, dia tetap optimis dengan perubahan yang ia alami berkat terapi obat yang dijalaninya.
Dalam balutan obrolan santai, Babe Cabita menuturkan kisah perjuangannya, sembari meminum obatnya tiga kali sehari.
Hingga sampai, Tuhan memanggil Babe pulang untuk selamanya meninggalkan dunia fana penuh kepalsuan.
