Beranda Daerah Sejarah Panjang Goa Godawang Cigudeg Bogor, Berikut Penjelasan nya

Sejarah Panjang Goa Godawang Cigudeg Bogor, Berikut Penjelasan nya

Swarabobar.com – Goa Gudawang situs sejarah peninggalan jaman kerajaan yang menjadi objek wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Bogor.

Selain menjadi objek wisata untuk bahan penilitian pelajar, Goa Godawang juga sering didatangi oleh tamu dari luar kota yang mengaku mendapatkan tarikan melalui mimpi.

Goa Gudawang yang masih berada di naungan Kawasan Geopark Pongkor ini, berlokasi di Kampung Cipining, Desa Argapura, Kecamatan Cigudeg.

Petugas Penjaga Goa Gudawang, Helmi menjelaskan, Goa Gudawang adalah nama sebuah komplek atau suatu kawasan tetapi bila dijumlahkan keberadaan Goa di totalkan ada 20 Goa.

“Sejak dikelola oleh pemerintah daerah di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor tahun 1991, hingga saat ini baru ada tiga goa yang terbuka untuk umum,” Kata Helmi.

Ketiga goa yang bisa dikunjungi oleh masyarakat umum ialah Goa Simenteng, Goa Simasigit, dan Goa Sipahang.

Salah satu perubahan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam mengelola adalah mulut goa yang dibentuk memiliki taring buatan seperti harimau.

Helmi membeberkan, taring tersebut merupakan gambaran taring harimau sebagai identitas dataran kerajaan Sunda yang identik akan harimau.

Baca Juga :  Ini Lokh Wasit Kontroversial di Balik Duel Persija vs Persib Bandung dan Drama Asian Games 2018 : Wasit Shaun Evan

“Jadi Goa Gudawang ini komplek, yang baru dilestarikan itu tiga, sisanya itu masih ada yang di tanah PTPN, tanah warga,”ungkapnya.

Dari papan penjelasan singkat yang ada di Goa Gudawang, nama Gudawang di ambil dari kata Kuda Lawang yang memiliki arti ekor kuda yang dikepang.

Sementara itu, menurut Helmi, ada beberapa versi berbeda dari cerita masyarakat mengenai nama Gudawang.

Ada yang mengartikan Gudawang itu lawang yang artinya pintu, jika diambil dari bahasa Sunda.

Selain itu ada yang mengatakan Gudawang memiliki arti lorong bawah tanah atau gugudawangan dalam bahasa Sunda.

Kemudian versi lainnya menyebut bahwa Gudawang adalah gudang uang, yang diduga dahulu kala goa tersebut digunakan oleh penjajah untuk menyimpan benda berharga.

menurut Helmi, ada beberapa versi berbeda dari cerita masyarakat mengenai nama Gudawang.

Ada yang mengartikan Gudawang itu lawang yang artinya pintu, jika diambil dari bahasa Sunda.

Selain itu ada yang mengatakan Gudawang memiliki arti lorong bawah tanah atau gugudawangan dalam bahasa

Baca Juga :  Pencurian Hewan Ternak Marak di Leuwisadeng Bogor, Aparat Penegak Hukum Kemana?

versi lainnya menyebut bahwa Gudawang adalah gudang uang, yang diduga dahulu kala goa tersebut digunakan oleh penjajah untuk menyimpan benda berharga.

“Ada tiga versi yang beredar di masyarakat. Untuk soal sejarah pastinya saya juga kurang paham, yang jelas sudah sejak dulu goa ini sudah ada,” terangnya.

Dari hasil penulusuran. Untuk Goa Simenteng memiliki panjang kurang lebih 400 meter dengan kedalaman sekitar empat meter dan merupakan goa basah, yang di dalamnya terdapat aliran air

Di dalamnya pun terdapat subur dengan diameter kurang lebih 1 meter dengan kedalaman sekitar 2 meter.

Kemudian, untuk Goa Simasigit memiliki panjang sekitar 40 meter dengan kedalaman kurang lebih 1,5 meter dan merupakan goa kering.

Selanjutnya adalah Goa Sipahang yang memiliki panjang sekitar 600 meter dan merupakan goa basah yang di dalamnya terdapat aliran air.

Ketiga goa tersebut merupakan goa alami yang di dalamnya terdapat skalakmit, bahkan, kata Hemi, di dalam goa tersebut terdapat biota yang hidup seperti kelelawar, jangkrik, hingga ikan.

 

Editor : Ham

Artikulli paraprakSebanyak 150 Pegolf Ramaikan Soca Event 2023
Artikulli tjetërViral!, Kendaraan Tempur Anoa Milik Kodam Siliwangi, Gruduk Mapolda Jabar