Beranda Daerah “Museum Keliling” di SMAN 1 Pamijahan, Kepsek: Jangan Lupakan Sejarah

“Museum Keliling” di SMAN 1 Pamijahan, Kepsek: Jangan Lupakan Sejarah

Bogor, Publikbicara.com – Ratusan Siswa-Siswi tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) mengikuti pemaparan materi dalam Program Museum Keliling yang di laksanakan Museum Kepresidenan RI Balai Kirti yang digelar di SMAN 1 Pamijahan, Desa Gunungsari, Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Inisiatif dari pihak museum untuk menyasar sekolah-sekolah yang berada di pelosok.

Pamong Budaya Madya, Museum Kepresidenan RI, Muhammad Akbar mengatakan, bahwa pihaknya melaksanakan Program Museum Keliling untuk menyasar sekolah yang berada di luar wilayah perkotaan.

“Biasanya menyambut mereka di Museum tapi berhubung karena adanya Covid-19 selama ini kami lakukan pertama melalui Daring tapi daring juga ada batasanya, kalau sekolah-sekolah yang di perkotaan fasilitas untuk daring memadai tapi kalau sekolah-sekolah di pinggir perkotaan itu sangat terbatas baik itu kemampuan sarana maupun fasilitas untuk siswa di bawah rata-rata,” ungkap Muhammad Akbar kepada wartawan pada, Rabu 20 Juli 2022.

Jadi, Muhammad Akbar mengatakan, inisiatif dari museum itu langsung mendatangi sekolah dengan jemput bola. Ini tentunya dianggap akan lebih efektif bagi siswa/siswi yang sekolahnya berada di pinggiran perkotaan.

Baca Juga :  Kecelakaan Misterius Bus Rosalia Indah di Tol Batang-Semarang yang Mengguncang Jawa Tengah

“Kami mempersiapkan materinya sesuai dengan apa yang kami miliki di Museum seperti koleksi-koleksi, terus tentang kepresidenan yang beliau laksanakan selama menjabat dan itu yang kami sampaikan ke anak-anak tapi cuma garis besarnya saja karena kalau semua saya pikir waktunya kurang,” katanya.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Pamijahan, Julita mengapresiasi kegiatan Program Museum Keliling Balai Kirti tersebut.

“Itu salah satu program yang saya pikir itu sangat bagus dan saya juga mengapresiasi dari kegiatan Musium Kepresidenan ini. Bagaimana tidak hanya Museum Keliling saja, bagaimana kalau menyediakan kendaraan untuk membawa setidaknya satu bus atau dua bus siswa ke museum untuk melihat langsung, itu lebih jemput bola lagi,” katanya.

Mengingat keterbatasan tempat, Julita menyampaikan, bahwa siswa di SMAN 1 Pamijahan yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut setiap kelasnya terdiri dari 15 orang siswa untuk mewakili kelasnya mulai dari kelas 10 sampai dengan kelas 12.

Baca Juga :  Menyingkap Misteri Saldo Minimum di Bank : Segini Saldo Minimum di Rekening Bank BCA, BRI, BNI, dan Mandiri.

“Jadi, kegiatan ini bukan hanya untuk siswa di SMAN 1 Pamijahan saja tapi setiap siswa di sekolah di Kecamatan Pamijahan ada sekitar 10 sekolah yang mengikuti kegiatan ini. Semuanya Baik SMA ada juga SMK yang kami undang, supaya ketika ada acara menghadapi audiensi yang sama agar mereka tidak terlalu kesulitan juga,” katanya.

Sebelumnya, dirinya menyampaikan pesan kepada seluruh siswa yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut untuk mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh dan tetap menjaga protokol kesehatan dan dia juga meminta kepada tamu yang dari luar sekolah itu yang sudah di suntik vaksin covid-19.

“Kita memang jangan lupakan sejarah, JasMerah jadi memang kita tidak boleh melupakan sejarah. Dari sejarah itulah kita bisa belajar, oleh sebab itu sangat penting bagi pelajar ini mengetahui apa, kenapa, bagaimana kita bisa jadi seperti ini, sejarahnya bagaimana dan semua itu ada di museum itu,” ucapnya. (Fex)

Artikulli paraprakSule Absen di Sidang Cerai Perdana Dengan Nathalie
Artikulli tjetërJadi Pilot Project, SMK Negeri 1 Karang Tengah Siap Cetak Petani Milenial