Beranda Kesehatan Buntut Penolakan Jenazah Perawat, Organisasi Profesi Nyatakan Sikap

Buntut Penolakan Jenazah Perawat, Organisasi Profesi Nyatakan Sikap

CIBINONG — Buntut dari penolakan jenazah perawat di Semarang Jawa Tengah, beberapa hari lalu. Organisasi Profesi yang terlibat dalam penanganan pasien dalam kondisi wabah Covid-19, menyatakan sikap dengan mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk senantiasa memberikan perlindungan, keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia kepada seluruh tenaga kesehatan tanpa terkecuali selama menjalankan tugas kemanusiaan.

Dalam keterangan tertulis yang diterima publikbicara.com, Minggu (12/4/2020). Organisasi Profesi yang terdiri dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) serta Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) yang ditandatangani oleh ketua umum masing-masing organisasi profesi, Sabtu (11/4/2020) kemarin.

Isi dari surat pernyataan bersama tersebut :

  1. Kami mengecam keras atas respon penolakan dari oknum masyarakat dilokasi pemakaman, tindakan tersebut sangat tidak pantas dilakukan kepada seorang tenaga kesehatan yang berjibaku mempertahankan nyawa dengan segala resiko demi kemanusiaan.
  2. Kami Tegaskan bahwa Jenazah Almarhumah Nuria Kurniasih dipastikan telah dilakukan perawatan dan pemulasaraan jenazah sesuai dengan prosedur-prosedur yang telah ditentukan, jadi tidak beralasan untuk menolak, memberikan stigma negatif yang berlebihan kepada almarhumah sejawat kami yang telah gugur sebagai pahlawan kemanusiaan.
  3. Kami memastikan seluruh masyarakat telah diberikan layanan kesehatan berdasarkan kode etik, sumpah profesi dan standar profesi yang tertanam sejak menjadi seorang tenaga kesehatan dengan semangat jiwa nasionalisme yang tinggi, tulus ikhlas mengutamakan kepentingan pasien dan kepentingan kemanusiaan diatas kepentingan pribadinya.

Sementara itu Ketua Satgas Covid-19 DPP PPNI Jajat Sudrajat meminta masyarakat tetap tenang dan jangan terpengaruh oleh isu-isu negatif.

“Masyarakat harus paham bahwa jenajah dengan covid sudah dirawat sesuai prosedur yang ditetapkan oleh kementrian kesehatan. Jadi sudah dipastikan aman. kita juga harus menghormati petugas medis yang gugur, karena mereka telah berjasa pada negeri ini. Telah berani mengorbankan dirinya dan keluarganya untuk melayani masyarakat”, tegas Jajat yang juga merupakan Anggota bidang Organisasi, Kenggotaan dan Kaderisasi (OKK) DPP PPNI saat dikonfirmasi, Minggu (12/4/2020).

Seperti diketahui, bahkan menjadi perbincangan warga net, seorang perawat di RSUP dr Kariadi meninggal karena terinfeksi virus corona baru atau Covid-19 pada Kamis (9/4/2020).

Jenazah perawat itu akan dimakamkan di TPU Sewakul. Tapi, masyarakat setempat menolak karena khawatir dengan penularan virus corona baru atau Covid-19.

Jenazah pasien positif Covid-19 itu pun dimakamkan ke kompleks makam keluarga Dr Kariadi, Bergota, Semarang.

(Edo)

Artikulli paraprakCegah Covid-19, Pemdes Kalong II Edukasi Warga Dengan Memasang Spanduk Himbauan
Artikulli tjetërBersiap PSBB Kabupaten Bogor Dilaksanakan Mulai Rabu Malam