Beranda News Ketua Banggar DPR Ingatkan Pemerintah: Jangan Tambah Stafsus di Tengah Efisiensi Anggaran

Ketua Banggar DPR Ingatkan Pemerintah: Jangan Tambah Stafsus di Tengah Efisiensi Anggaran

Publikbicara.comJakarta, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, mengingatkan pemerintah agar tidak menambah staf khusus (stafsus) di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan di seluruh kementerian dan lembaga.

Ia menilai, penambahan stafsus baru dapat memicu persepsi negatif di tengah masyarakat.

“Mohon dengan segala kerendahan hati, pemerintah bisa setidaknya mengerem stafsus-stafsus yang ada,” ujar Said di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (12/2/2025).

READ  Presiden Prabowo Pangkas Anggaran Rp306,69 Triliun, Fokuskan Efisiensi Belanja Negara

Said menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran harus dijalankan secara konsisten dan menyeluruh, termasuk dalam hal perekrutan stafsus.

Ia berharap pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dapat mempertahankan citra yang baik di mata masyarakat.

“Supaya di publik juga elok,” katanya singkat.

Sebagai bentuk transparansi, Said juga berjanji bahwa DPR, khususnya Banggar, akan terbuka terhadap masukan masyarakat terkait efisiensi anggaran.

READ  Indonesia Turki Sepakati 13 Kerja Sama Strategis, dari Energi hingga Pertahanan

Ia bahkan membuka pintu aduan bagi pihak-pihak yang merasa terdampak oleh kebijakan tersebut.

“Baik DPR maupun pemerintah akan menjadi pendengar yang baik. Kalau memang ada yang terdampak, seperti Komisi Yudisial (KY) yang tidak bisa merekrut pegawai atau Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) yang kesulitan akibat efisiensi, kami sangat peduli dan akan mengawal persoalan ini,” tegasnya.

Seperti diketahui, kebijakan efisiensi anggaran sempat menuai protes dari sejumlah pegawai LPSK, RRI, dan TVRI yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pemangkasan biaya operasional.

READ  Mentan Andi Amran: Peran Polri Krusial dalam Kawal Penyerapan Gabah Demi Swasembada Pangan

Pelantikan Deddy Corbuzier Jadi Stafsus Menhan Tuai Kritik

Pernyataan Said Abdullah muncul di tengah polemik pengangkatan Deddy Corbuzier sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin.

Deddy dilantik dengan alasan memiliki keahlian di bidang komunikasi publik, namun kebijakan ini menuai kritik karena dilakukan di saat pemerintah sedang menerapkan efisiensi anggaran.

Menanggapi kritik tersebut, Kepala Biro Humas Setjen Kementerian Pertahanan (Kemhan), Kolonel Inf Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, menyebut bahwa keberadaan Deddy Corbuzier bertujuan untuk membantu penyebaran informasi terkait pertahanan nasional.

READ  Bahlil Ajak Investor Bangun Pabrik LPG: Tekan Impor, Kurangi Beban Devisa

“Saat ini engagement di media sosial sangat penting. Harapannya, Deddy dapat membantu sosialisasi kebijakan Kemhan serta mengedukasi masyarakat hingga ke level bawah,” ujar Frega.

Meski demikian, kontroversi pengangkatan stafsus di tengah efisiensi anggaran tetap menjadi sorotan publik.

Pemerintah kini dihadapkan pada tantangan untuk menyeimbangkan antara kebijakan efisiensi dengan kebutuhan komunikasi strategis di berbagai kementerian dan lembaga.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakPresiden Prabowo Pangkas Anggaran Rp306,69 Triliun, Fokuskan Efisiensi Belanja Negara
Artikulli tjetërHPP Gabah Naik Jadi Rp6.500/Kg, Presiden Prabowo Pastikan Petani Makin Sejahtera