Publikbicara.com – Jauh sebelum pusat pemerintahan Kabupaten Bogor berpindah ke Cibinong, seperti yang kita kenal sekarang, pusat pemerintahan kabupaten ini ternyata pernah berada di lokasi lain.
Pada masa lalu, puluhan tahun yang lalu, pusat pemerintahan Kabupaten Bogor diketahui pernah terletak di wilayah barat kabupaten, termasuk Desa Malasari, Kecamatan Nanggung.
Narasi ini berasal dari tahun 1948, saat Kabupaten Bogor dipimpin oleh Raden Ipik Gandamanah, yang diketahui sempat tinggal di Malasari.
Beliau mengelola urusan pemerintahan dari sebuah rumah panggung yang terletak jauh dari pusat kota.
Perpindahan ini disebabkan oleh Agresi Militer II yang terjadi pasca-proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945, memaksa Raden Ipik Gandamanah untuk mencari tempat yang lebih aman.
“Menurut cerita, pada masa itu kota masih bergolak, Pak Ipik sempat ke Jasinga sebelum akhirnya menetap di Malasari,” jelas Sekretaris Desa Malasari, Suryati.
“Beliau tinggal di rumah Pak Ining, yang kebetulan adalah kepala desa pertama di sini,” tambahnya, seperti dikutip dari berbagai sumber pada Minggu, (11/08/2024).
Namun, menurut Suryati, Raden Ipik Gandamanah hanya tinggal di pendopo tersebut selama kurang lebih delapan bulan sebelum kembali ke kota setelah kondisi menjadi lebih aman.
Rumah yang awalnya milik kepala desa pertama, Pak Ining, kemudian dianggap sebagai pendopo bupati pertama.
Penulis berpendapat bahwa narasi sejarah yang beredar saat ini seringkali tidak utuh.
Banyak cerita yang masih perlu diluruskan agar sejarah tidak tampak samar atau terdistorsi.
Saat ini, masyarakat lebih mengenal rumah bupati pertama berada di Malasari, Kecamatan Nanggung.
Namun, literasi mengenai periode sebelum bupati Bogor pertama berada di Malasari jarang diulas secara mendalam.
Padahal, diketahui bahwa pusat pemerintahan darurat setelah proklamasi kemerdekaan sebenarnya berada di Kecamatan Jasinga.
Hal ini dapat diperkuat dengan literatur sejarah mengenai kewedanaan Jasinga yang kini semakin terlupakan.***
