Beranda News Benteng Sejarah dan Warisan Budaya yang Terlupakan: Jasinga dan Masa Kewedanaan Hingga...

Benteng Sejarah dan Warisan Budaya yang Terlupakan: Jasinga dan Masa Kewedanaan Hingga Masa Sekarang

Publikbicara.com – Tercatat dalam sejarah lampu, Kewedanaan Jasinga merupakan daerah historis yang pernah berdiri di Kabupaten Bogor.

Kewedanaan Jasinga, atau yang saat ini dikenal Kecamatan Jasinga terletak di Kabupaten Bogor bagian barat.

Ya, Kewedanaan Jasinga letaknya berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Tangerang di Provinsi Banten.

Baca Juga :  Belasan Model Fotogenik Siap Ramaikan Event Hunting Photography: Catat Waktu dan Lokasinya

Kawasan Kewedanaan Jasinga ini mencakup beberapa kecamatan seperti Jasinga, Cigudeg, Tenjo, Parungpanjang, Nanggung, dan Sukajaya.

Dalam pitutur pantun beton Aki Suhadi bin Asman, ke-enam wilayah tersebut ternarasikan “JASUCIPTEN” lakon nu manggung di panggung ka panggul.

Dalam pantun beton Aki Suhadi bin Asman tersebut, terselip kalimat “Jasinga tingal carita, lantaran Bogor leungit rasana”

Baca Juga :  Balita Terjepit Eskalator di Cibinong City Mall: Insiden Menegangkan yang Berakhir Aman

Wilayah Jasinga Dahulu dan Sekarang:

Pada masa lampau, wilayah Jasinga memiliki batas-batas yang meliputi Sajira di sebelah barat.

Tangerang di sebelah utara, Bayah di sebelah selatan, dan Cikaniki di sebelah timur.

Seiring berjalannya waktu, wilayah ini kini meliputi daerah-daerah seperti Cigudeg, Tenjo, Nanggung, Parungpanjang, Sukajaya, dan Jasinga sebagai pusatnya.

Baca Juga :  Kisah Epik Raden Kian Santang: Penyebar Islam di Jawa Barat

Budaya dan Sejarah Jasinga:

Jasinga dikenal dengan sebutan “Bogor-Banten” oleh generasi terdahulu, karena posisinya yang berbatasan langsung dengan wilayah Banten.

Budaya, perilaku, serta dialek masyarakatnya sangat mirip dengan masyarakat Banten, yang tetap terjaga meskipun berada di bawah pengaruh budaya Priangan.

Saat ini, Jasinga termasuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Bogor.

Baca Juga :  Kisah Epik Raden Kian Santang: Penyebar Islam di Jawa Barat

Warisan Kerajaan Tarumanegara:

Pada masa Kerajaan Tarumanegara, terdapat tujuh ajaran penting yang mempengaruhi raja-raja saat itu, termasuk Purnawarman yang mendirikan ibukota Sundapura.

Keruntuhan Kerajaan Tarumanegara terjadi pada masa Linggawarman, yang kemudian dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda di bawah pimpinan Tarusbawa.

Dua wilayah yang berperan penting, yaitu Gajah Lumejang dan Singa Bapang, dijadikan tempat laskar bagi Kerajaan Sunda dan kemudian dikenal sebagai Jasinga.

Baca Juga :  Seblak Basreng di Seblak Rafael: Cemilan Mantep yang Bikin Ketagihan!

Filosofi gajah dan singa ini tercantum dalam Kitab Aboga yang dibuat pada masa Kerajaan Sunda Pajajaran.

Nama dan Makna Jasinga

Nama Jasinga, jika ditinjau dari naskah kuno dan kajian sejarah Sunda, menunjuk pada Jayasinghapura yang berarti “gerbang kemenangan”.

Dalam sejarah yang dirangkum oleh Panitia Wangsakerta Panembahan Cirebon, nama Jasinga muncul dalam Lontar sebagai referensi untuk menyusun Kitab Negara Kretabhumi, sebuah pedoman bagi raja-raja Nusantara.

Mitos dan Kepercayaan:

Baca Juga :  DPRD Kabupaten Bogor Dorong Peningkatan Insentif untuk Tokoh Masyarakat

Terdapat mitos tentang seekor singa yang diyakini masih menjaga wilayah Jasinga meskipun dalam bentuk gaib.

Singa ini, meskipun tidak ditemukan habitatnya di Jawa Barat, dipercaya berasal dari pengaruh raja-raja pendahulu.

Kepercayaan ini begitu kuat sehingga lambang kecamatan Jasinga adalah Tugu Singa. Padahal, itu hanya mitologis yang jarang diketahui orang arti sebenarnya.

Singadepa dan Manfaatnya:

Baca Juga :  Belasan Model Fotogenik Siap Ramaikan Event Hunting Photography: Catat Waktu dan Lokasinya

Tanaman Singadepa, yang tumbuh di hutan-hutan Jasinga, memiliki banyak manfaat seperti memandikan bayi baru lahir, pengharum badan, dan pencuci darah.

Tanaman ini tumbuh di daerah yang lembab dan tertutup oleh pohon-pohon tinggi, namun keberadaannya sangat sedikit dan hanya ditemukan di hutan-hutan tertentu di Jasinga dan pedalaman Baduy.

Peran Jasinga dalam Perjuangan Kemerdekaan:

Pada tahun 1945-1949, Jasinga menjadi basis perjuangan dalam mempertahankan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga :  Dramatis! Gol Tunggal Salim Tuharea Bawa Arema FC Kalahkan Bali United

Wilayah ini menjadi pertahanan militer dan tempat peristirahatan pejuang setelah pertempuran.

Selain itu, Jasinga juga menjadi basis pemerintahan darurat RI Kabupaten Bogor dan benteng pertahanan bagi karesidenan Banten.

Kewedanaan Jasinga, dengan sejarah dan keunikannya, merupakan bagian penting dari sejarah Kabupaten Bogor dan warisan budaya Sunda.

Artikulli paraprakBelasan Model Fotogenik Siap Ramaikan Event Hunting Photography: Catat Waktu dan Lokasinya
Artikulli tjetërCalon Bupati Jaro Ade Hadir Bersama Sejumlah Elit Parpol Pada Rakorcab DPC Partai Gerindra Kabupaten Bogor