Publikbicara.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengguncang ranah transportasi dengan menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2024, membuka pintu bagi era baru dalam sistem pembayaran tol yang tanpa henti, dikenal sebagai Multi Lane Free Flow (MLFF).
Tanda tangan Jokowi pada 20 Mei 2024, tidak hanya mengesahkan peraturan tersebut, tetapi juga memicu euforia di kalangan pengguna jalan tol. Pasal 67 PP menjadi sorotan, menyoroti pengumpulan tol melalui sistem elektronik, terutama teknologi canggih MLFF yang mencuri perhatian.
“Sistem pengumpulan Tol secara elektronik dapat melibatkan teknologi nontunai nirsentuh nirhenti (MLFF),” demikian bunyi Pasal 67 Ayat 2 PP, mencerminkan langkah revolusioner menuju kemudahan tanpa henti di jalan tol.
Pengguna jalan tol diwajibkan mendaftarkan kendaraan mereka melalui aplikasi MLFF yang disetujui Menteri. Bagi yang melanggar, sanksi denda menanti, memastikan ketaatan dalam mematuhi aturan.
Namun, program ini tidak hanya memikat pengguna jalan tol, tetapi juga menjadi sorotan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Dengan cap PSN, program MLFF mendapat dukungan penuh dari pemerintah, mengarah pada penjaminan proyek dan percepatan pelaksanaan.
Plt Deputi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menjelaskan bahwa MLFF merupakan proyek ambisius yang diusung dengan skema KPBU tanpa APBN, menandai langkah besar dalam pengembangan infrastruktur.
“Ini (program MLFF) diusulkan baru bulan kemarin, kan kita menunggu rekomendasi kementerian teknis, jadi dari semua PSN itu kita menunggu kementerian teknis rekomendasikan,” ungkap Susiwijono, menyoroti kerja keras di balik layar untuk mewujudkan impian ini.
Dengan investasi mencapai Rp 4,49 triliun, MLFF bukan hanya tentang kemudahan pembayaran tol, tetapi juga tentang mengubah wajah infrastruktur Indonesia menuju masa depan yang lebih terhubung dan efisien.
