Beranda Daerah HUT PPNI ke 49, Pemerintah Diminta Perhatikan Perawat Honorer di Fasyankes

HUT PPNI ke 49, Pemerintah Diminta Perhatikan Perawat Honorer di Fasyankes

Publikbicara.com, -Puncak peringatan HUT Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) ke-49 tingkat Jawa Barat digelar jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (18/3/2023).

Ratusan perawat baik dari DPD PPNI Kabupaten/kota di Jabar, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ikut hadir memeriahkan kegiatan yang diadakan tepat di depan Gedung Sate.

Ketua panitia HUT PPNI ke-49 Biben Fikriana mengatakan kegiatan pesta perawat se-Jabar diharapkan mampu membuat kebahagiaan tersendiri bagi yang hadir untuk memeriahkan.

Sebab, katanya sebelum acara puncak digelar hari ini, para perawat mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan oleh panitia, semisal, seminar nasional, lomba kesehatan, lomba kesehatan, lomba bernyanyi, kegiatan sosial hingga donor darah.

Baca Juga :  SAHAJA Bergegas Menyatukan Dukungan untuk Jaro Ade sebagai Bupati Bogor 2024 : Ini Kata Ketua AMS Kabupaten Bogor

Selain itu, ada juga pemberian anugerah kepada para tokoh-tokoh perawat Jabar yang dari awal membantu membangun mendirikan dan mengembangkan organisasi profesi PPNI.

“Ini acara puncak dengan menyelenggarakan karnaval di Gasibu. Kegiatan pesta perawat se-jabar diharapkan teman-teman perawat bisa bahagia. mudah-mudahan kegiatan ini bisa memberikan nuansa positif bagi teman-teman perawat se jabar selama dua tahun berjibaku dengan covid dan sudah 2 tahun tidak merayakan hut PPNI,” kata kepada wartawan di sela acara.

Ditempat yang sama, Ketua DPW PPNI Jabar Budiman mengatakan saat ini masih banyak perawat khususnya di Jawa Barat yang bekerja di Fasyankes sebagai Honorer.

Baca Juga :  Operasi Petir: Penangkapan Epik Sembilan Penambang Emas Nakal oleh Tim Patroli Antam

Maka dari itu, di momentum HUT PPNI ke-49 berharap pemerintah dapat melihat dan memperhatikan para Honorer di Fasyankes ini. “Perawat-perawat masih banyak yang honorer, mudah-mudahan dengan HUT PPNI ini perawat dapat diangkat menjadi P3K,” katanya.

Selain itu, Budiman mengatakan sesuai kebijakan pemerintah ada layanan primer di posyandu yakni 1 Desa memiliki 1 perawat. Maka dari itu meminta pemprov jabar dapat menjalankannya sebab itu sebagai upaya membantu kesehatan secara optimal kepada masyarakat.

“Saya berharap Jabar dapat menempatkan 1 perawat 1 desa. kalau petunjuk teknisnya sudah ada di kemendagri. kami PPNI membuat juknis bagaimana perawat ini ditempatkan,” tandasnya.

Editor : Camel

Artikulli paraprakKanwil Kemenkumham Bali Meminta Warga Jangan Viralkan Pelanggaran Wisatawaan Asing
Artikulli tjetërIlmuwan Sebut Sumba Satu Wilayah yang Hilang dari Indonesia