Beranda Daerah Pemilih Muda Mencapai 33 Persen, KPU Kota Bandung Ajak Kaum Milenial Melek...

Pemilih Muda Mencapai 33 Persen, KPU Kota Bandung Ajak Kaum Milenial Melek Politik

Publikbicara.com,- Generasi Milenial dan Generasi Z menjadi masyarakat potensial yang tinggi jumlahnya di Kota Bandung. Tingginya angka pemilih ini membutuhkan perhatian serius dari seluruh pihak, untuk bersama sama memberikan edukasi secara masif akan pentingnya Pemilu bagi masa depan bangsa.

Tercatat menurut data yang di himpun dari Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung, Sebanyak 507.053 pemilih berada dalam rentang Generasi milenial dan Generasi Z atau setara dengan 33 persen lebih.

Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kota Bandung, Ahmad Nur Hidayat, mengatakan tingginya angka Generasi Milenial dan Generasi Z di Kota Bandung akan sangat mempengaruhi dinamika yang terjadi dalam Pemilu 2024 nanti, sehingga partisipasi dari generasi itu sangat di harapkan guna melahirkan pemimpin bangsa yang berkualitas untuk kemajuan Indonesia.

Baca Juga :  Kecelakaan Mengerikan: Mobil Ertiga Hantam Pedagang Jamu di Leuwisadeng Bogor

“Dibalik angka yang cukup tinggi ini, edukasi nya pun harus terus di tingkatkan, tidak hanya menyalurkan hak pilihnya saja akan tetapi bagaimana pemilih ini memiliki daya literasi yang kuat sehingga pemilih yang berkualitas pun bisa lahir karena adanya daya fikir kritis dari generasi muda dalam menentukan pilihannya,” ungkapnya. Kamis (16/3/2023).

Lebih lanjut dikatakan Komisioner milenial itu, KPU pun telah menyiapkan program program untuk pendidikan pemilih, sehingga edukasi untuk generasi itu terus berkesinambungan.

“Tetapi tidak cukup hanya KPU saja, Pemerintah daerah, Insan Pendidikan hingga lingkungan keluarga pun harus turut andil dalam melakukan edukasi kepada generasi ini,” imbuhnya.

Baca Juga :  Alarm Merah di Gunung Ruang: Status Dinaikkan Menjadi Level IV Awas

Jika hal itu tidak dilakukan dan justru antipati terhadap Pemilu dari Generasi Milenial dan Generasi Z yang muncul, di tegaskan Ahmad, permasalahan yang lebih kompleks bisa timbul, apalagi Generasi tersebut merupakan generasi yang akan meneruskan estafet perjuangan bangsa dimasa yang akan datang.

“Maka dari itu semua pihak harus terus bahu membahu memberikan edukasi kepada pemilih ini melalui berbagai wadah yang di milikinya, jangan sampai antipati terhadap Pemilu ada yang justru berdampak buruk untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ungkapnya.

 

 

Editor: Camel

Artikulli paraprakKepala dan Kaki Korban Mayat dalam Koper Merah di Tenjo Bogor Masih Belum Ditemukan Polisi
Artikulli tjetërMenko PMK Muhadjir Effendy Resmi Jabat Plt Menpora