Beranda Daerah Ngeri! Jembatan Gantung Penghubung Dua Desa di Kecamatan Nanggung Bogor Rusak, Warga...

Ngeri! Jembatan Gantung Penghubung Dua Desa di Kecamatan Nanggung Bogor Rusak, Warga Khawatir

BOGOR, PUBLIKBICARA.COM – Jembatan gantung penghubung dua desa antara Desa Cisarua dengan Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor yang membentang diatas aliran sungai Cikaniki kondisinya dikeluhkan warga. Pasalnya, kondisi jembatan yang rusak bahkan terkesan membahayakan bagi warga yang melintas.

Seperti diungkapkan salahsatu warga sekitar, Muhammad Ijul mengatakan, bahwa besi pada hamparan jembatan tersebut sudah mulai lapuk dan banyak yang bolong, bahkan besi penyangga hamparannya-pun sudah banyak yang lepas, sehingga kondisi itu membuat warga yang melintas merasa was-was.

“Kondisi jembatan ini sudah cukup lama tidak layak, tapi masih bisa di gunakan. Ini akses yang sangat Urgen, yang merupakan akses penting bagi masyarakat. Terutama untuk para petani dan anak sekolah. Jangan ada korban baru dilakukan perbaikan, sebab jalan ini akses yang sangat penting,” ungkap, Muhammad Ijul kepada wartawan kemarin.

Terpisah, Ketua RT 03 RW 04, Sohe mengatakan, sejak ia menjabat sebagai ketua RT kondisi jembatan tersebut sudah mulai alami kerusakan. Jembatan itu sepengetahuannya dibangun oleh dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT. Antam Pongkor.

Baca Juga :  Nahloh! Usai Agustus ASN Akan Dipindahkan Ke-IKN : Ini Kata Basuki Hadimuljono

Hingga kini, jembatan tersebut sudah mulai banyak kerusakan dan bahkan sering dikeluhkan warga. Pasalnya, jembatan tersebut sering dilalui oleh warga terlebih oleh anak sekolah.

“Warga di dua kampung itu di Kampung Leuwibolang dan Kampung Muara mengeluhkan karena jembatan itu kan sering di sebrangi oleh anak sekolah dan kondisi jembatan itu sangat membahayakan bahkan sering celaka kejeblok (Terperosok) pernah ada itu warga Kampung Gununggantung, Desa Cisarua,” katanya.

Saat ini, kata Sohe, jembatan tersebut masih dipergunakan oleh warga dan sering juga dilalui oleh kendaraan roda dua. Tapi, kondisinya sangat memprihatinkan karena besi pada hamparan dan damparannya banyak yang jebol sehingga warga berinisiatif menambalnya dengan kayu seadanya.

“Saya sudah mengajukan ke Desa Bantarkaret sudah, kemudian membuat proposal ke PT. Antam Pongkor juga sudah tapi sampai sekarang belum ada tanggapan. Kalau memutar kan jauh pak, warga harus memutar sejauh sekitar satu kilometer,” katanya.

Baca Juga :  Alarm Merah di Gunung Ruang: Status Dinaikkan Menjadi Level IV Awas

Sementara itu, Sekertaris Desa (Sekdes) Cisarua, Ali Akbar mengatakan, bahwa pihaknya sudah membangun jembatan gantung yang menghubungkan dua desa yakni Desa Cisarua dan Desa Bantarkaret pada tahun 2021 lalu di hilir aliran sungai cikaniki tersebut.

“Kan kami ini juga membangun jembatan gantung yang di hilirnya, yang menghubungkan antara Kampung Gununggantung dengan Kampung Leuwibolang juga pada tahun 2021 lalu,” kata Ali Akbar saat dihubungi.

Untuk itu, Ali Akbar mengatakan, mengingat anggaran di desanya terbatas dan pihaknya juga sudah membangun satu jembatan gantung di hilirnya yang juga menghubungkan kedua desa tersebut. Sehingga, pihaknya akan mencoba berkomunikasi dengan Pemdes Bantarkaret.

“Seharusnya BKAD yah, Badan Kerjasama Antar Desa itu, sementara kami kan sudah membangun yang di hilirnya itu. Ya kan bisa di masukan ke APBD dan kita akan berbicara kepada pemerintah yang ada di Desa Bantarkaret,” katanya. (Fex)

Artikulli paraprakGandeng Puskesmas Nanggung, Pemdes Pangkaljaya Gelar Pengobatan Gratis
Artikulli tjetërKades Ciherang Lantik Pengurus RT dan Rw