Bogor, Publikbicara.com – Ikatan Keluarga Istri Anggota Dewan (IKIAD) DPRD Kabupaten Bogor, Peduli Bencana hadir di lokasi banjir bandang dan tanah longsor di Kampung Muara, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan dan menyerahkan bantuan pada warga terdampak bencana pada, Selasa 5 Juli 2022.
Ketua IKIAD Eva Marthina Rudi Susmanto mengatakan, bahwa dirinya didampingi para pengurus IKIAD melakukan bakti sosial dan melakukan Trauma Healing kepada anak-anak korban terdampak bencana.
Bencana alam banjir bandang dan tanah longsor menerjang wilayah Kecamatan Pamijahan dan Kecamatan Leuwiliang pada, Rabu 22 Juni 2022 lalu menyisakan duka bagi para korban terdampak bencana. Mengetahui kondisi itu, Perempuan yang tergabung dalam IKIAD datang ke lokasi bencana dan memberikan bantuan.
Untuk itu, IKIAD hadir ditengah-tengah korban banjir bandang dan tanah longsor dan memberikan sejumlah bantuan yang dibutuhkan warga terdampak bencana.
“Tadi melakukan Trauma Healing bersama anak-anak mengajak menyanyi bareng untuk menghibur mereka. Tadi juga ada seorang anak yang ibu nya meninggal, ada yang rumahnya rusak juga. Biasanya, anak-anak yang kondisi rumahnya hancur ada yang suka sedih sehingga dengan trauma healing ini supaya anak-anak bisa sedikit terhibur,” kata Eva Marthina kepada wartawan usai kunjungannya.
Sementara itu Sekertaris IKIAD Kabupaten Bogor, R Indrianti yang merupakan istri dari Anggota DPRD Kabupaten Bogor Fraksi PKB Lukmanudin Ar Rasyid mengaku, cukup prihatin dengan bencana alam yang terjadi dibeberapa titik di Kabupaten Bogor termasuk di Kampung Muara Baru, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan ini.
“Walaupun dalam keprihatinan tetap mereka juga harus ceria tidak bolelah ada trauma intinya, tapi yang kita lakukan trauma healing terhadap anak anak semoga mereka tetap menjadi anak yang sehat berani dan kuat ditengah bencana ini, bencana ini kan bukan kehendak kita,” katanya.
Para Istri Anggota Dewan Kabupaten Bogor itu tampak akrab bersama anak-anak korban bencana saat melakukan trauma healing di tenda posko bencana di Kampung Muara.
“Karena mereka juga punya anak masih pada kecil kecil jadi memang merasakan apa yang mereka rasakan oleh anak-anak. Apalagi ada ayahnya yang meninggal ibunya yang meninggal. Pasti ditengah bencana ini kita enggak terempati tidak tersimpati bohong itu, walaupun dengan sedikit bantuan mudah-mudahan bermanfaat,” ungkap Indianti Lukmanudin Ar’Rasyid. (Fex)
