Site icon PUBLIKBICARA.COM

Bima Arya : Sopir Angkot Yang Kena Konversi Bakal Ditarik Jadi Mekanik Bus Trans Pakuan

Publikbicara.com ‐‐ Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan akan mengalihkan sopir angkutan kota (angkot) yang terimbas konversi kendaraan umum menjadi pengemudi atau mekanik Bus Kita Trans Pakuan.

“Pengemudi angkot akan jadi pengemudi bus dengan sistem shift. Memang tidak akan semua jadi pengemudi bus, tapi akan ada pelatihan untuk menjadi mekanik atau masuk bagian perawatan bus,” ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (2/11).

Pemkot Bogor akan menggantikan 147 angkot dengan 49 Bus Kita Trans Pakuan mulai Selasa (2/11). Ini merupakan bagian dari program Buy The Service (BTS) dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan.

“Kerja sama dengan BPTJ Kemenhub. Insyaallah 49 bus siap meluncur di November ini, menggantikan 147 angkot. Konversi angkot menjadi satu bus,” kata Bima.

Senada, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Eko Prabowo mengatakan sejak beberapa waktu lalu pihaknya sudah melakukan persiapan operasional.

Termasuk, memberikan pembekalan dan pelatihan kepada pengemudi bus, mengecek halte dan melakukan survei kondisi lalu lintas di koridor yang disiapkan, serta sosialisasi kepada masyarakat.

Bima melanjutkan program konversi ini dilakukan dengan mengubah tiga unit angkot menjadi satu unit Bus Kita Trans Pakuan. Dengan kata lain satu bus bisa memuat 36 penumpang atau tiga kali kapasitas angkot.

Menurutnya, bus berukuran 3/4 ini akan melayani koridor lima melintasi Ciparigi, Warung Jambu, Ahmad Yani, Air Mancur, Fly Over Martadinata, Merdeka, Jembatan Merah dan Stasiun Bogor.

Kemudian dari Stasiun Bogor kembali lagi menuju Ciparigi melalui Jalan Juanda, Sudirman, Pemuda, Warung Jambu, Sholeh Iskandar, Talang kemudian Simpang Pomad.

Ia menambahkan, bus dengan kapasitas penumpang hingga 35 orang ini akan dilengkapi fasilitas rak khusus sepeda di depan bus untuk memudahkan para goweser.

Sementara pada interiornya terpasang pendingin udara (AC), CCTV, passenger counting system, disability friendly, peralatan keamanan APAR dan pintu darurat.

Sekretaris BPTJ Zamrides menambahkan penumpang Bus Kita Trans Pakuan tersebut tidak akan dikenakan biaya hingga masa uji coba berakhir pada 31 Desember.

“Karena ini untuk perbaikan transportasi, kita harus mulai dari BTS, ada subsidi kepada penumpang agar mereka mau naik angkutan umum,” ujarnya.

“Nanti kita evaluasi, bisa saja kalau sudah berbayar, bayarnya setengah atau seperti apa skemanya. Tapi tetap ada subsidi,” imbuh Zamrides.

Sumber : Cnn Indonesia

Exit mobile version