Beranda Kesehatan Hubungan Virus Corona Covid-19 dan Risiko Hiperglikemia

Hubungan Virus Corona Covid-19 dan Risiko Hiperglikemia

BOGOR – Virus corona Covid-19 cukup berisiko serius pada orang yang memiliki masalah kesehatan kronis, seperti penyakit kardiovaskular, kanker dan diabetes.

Selama gelombang kedua virus corona Covid-19, sebagian besar orang telah berjuang melawan gejala virus corona Covid-19. Dalam hal ini, penderita diabetes pun mengalami peningkatan risiko infeksi mucormycosis.

Temuan terbaru ini menunjukkan bahwa virus corona Covid-19 varian baru juga bisa menyebabkan kadar gula darah pada seseorang meningkat dan menyebabkan komplikasi lebih lanjut.

Hubungan Virus Corona Covid-19 dan Risiko Hiperglikemia

Hiperglikemia merupakan ciri utama diabetes yang berkaitan dengan peradangan dan melemahnya kekebalan terhadap beberapa infeksi penyakit. Kondisi ini diakui sebagai faktor risiko infeksi virus corona Covid-19 parah yang signifikan.

Baca Juga :  Dukung Timnas Indonesia U-23 yang Akan Berlaga di Semi Final Piala Asia Melawan Uzbekistan, Polres Bogor Gelar Nobar dan Berhadih

Tapi, dokter mulai menemukan bukti bahwa virus corona Covid-19 berkaitan dengan hiperglikemia pada pasien yang tidak memiliki riwayat diabetes.

Dalam studi yang dilaporkan di jurnal Cell Metabolism, para peneliti menemukan bahwa infeksi virus corona memicu hiperglikemia dengan mengganggu produksi sel lemak dari adiponektin, yakni hormon yang diproduksi oleh sel-sel lemak dan biasanya memiliki efek perlindungan terhadap diabetes dengan meningkatkan sensitivitas insulin.

“Kami biasanya tidak berpikir bahwa sel-sel lemak sangat aktif, tetapi sebenarnya sel-sel lemak ini mensintesis banyak protein pelindung bagi tubuh. Sedangkan, virus corona nampaknya bisa menonaktifkan perlindungan itu pada banyak pasien,” kata James Lo, Associate Profesor kedokteran dan ahli jantung di New York-Presbyterian/Weill Cornell Medical Center, dikutip dari Times of India.

Baca Juga :  Prabowo Subianto Serukan Persatuan Elit Politik Demi Kemajuan Rakyat Pasca-Pilpres 2024

Pada Penelitian ini, tim menganalisis catatan 3.854 pasien yang dirawat di rumah sakit dengan virus corona Covid-19 dalam beberapa bulan pertama pandemi di AS.

Mereka menemukan proporsi yang sangat tinggi (49,7 persen) dari para pasien mengalami hiperglikemia atau mengembangkannya selama dirawat di rumah sakit.

Dibandingkan dengan pasien dengan kadar gula darah normal, pasien dengan hiperglikemia 9 kali lebih mungkin untuk mengalami disfungsi paru-paru parah (acute respiratory distress syndrome atau ARDS).

Mereka juga 15 kali lebih mungkin membutuhkan ventilasi mekanis dan 3 kali lebih berisiko meninggal. Tes medis lebih lanjut juga mengungkapkan bahwa pasien ARDS Covid-19 mengalami penurunan kadar adiponektin darah yang parah.

Sumber : Suara.com

Artikulli paraprakLars Vilks Pembuat Kartun Nabi Muhammad Tewas Dalam Kecelakaan Mobil
Artikulli tjetërSuherman: Karang Taruna Adalah Mitra Strategis Pemerintah untuk Memajukan Pemuda yang Kreatif