Beranda Daerah Diduga Cemari Udara, Limbah Produksi PT. ACON Disoal Warga Curug

Diduga Cemari Udara, Limbah Produksi PT. ACON Disoal Warga Curug

GUNUNGSINDUR – Bau menyengat yang diduga berasal dari produsen bata hebel PT. ACON di Desa Curug, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor disoal warga sekitar, bahkan adu mulut antar warga dengan petugas keamanan pabrik sering terjadi.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Curug Sulhajji Jompa menyampaikan, banyak sekali warga yang sangat terganggu akibat bau menyengat yang diduga berasal dari produksi PT. ACON yang dengan bebasnya masuk ke wilayah pemukiman warga terutama warga Desa Curug di tiga RW yang jumlah penduduknya mencapai ribuan orang.

“Saya banyak sekali mendapat masukan dan keluhan dari warga terdampak pencemaran ini yang khawatir akan kesehatannya karena setiap hari harus menghirup udara kotor dengan bau yang sangat menyengat akibat asap produksi bata hebel PT. ACON, bahkan anak-anak dan generasi penerus pun ikut menghirupnya, khawatir pengaruh ini akan berakibat pada kesehatan pernafasan warga terdampak terparah di tiga RW se-Desa Curug yang jumlahnya ribuan”. cetus Sulhajji kepada wartawan, Kamis (22/10).

Sulhajji menambahkan, sudah beberapa kali dilakukan mediasi bahkan pernah ada juga perwakilan dari DPRD Kabupaten Bogor datang ke lokasi. Akan tetapi tetap saja pencemaran udara itu terus berlanjut. Sekarang banyak warga secara sporadis melakukan protes langsung ke pabrik dan ini dikhawatirkan dapat menimbulkan gesekan antar warga dengan pekerja pabrik.

Baca Juga :  Kontroversi di Laga Timnas Indonesia U-23 vs Qatar U-23: Ivar Jenner Sorot Nasrullo Kabirov

“Pernah dilakukan upaya mediasi namun selalu saja buntu, bahkan pernah dilakukan sidak oleh DPRD Kabupaten Bogor yang juga nihil hasilnya bahkan ada data yang menyatakan bahwa menurut kajian Dinas terkait, ambang batas polutan masih aman, tapi faktanya warga masih menghirup udara yang menyesakkan pernafasan, akhirnya warga yang kesal terkadang secara sporadis mendatangi lokasi PT.ACON dan tidak jarang terjadi ketegangan dengan pekerja pabrik”. ungkapnya.

Kepala Desa Curug Edi Mulyadi menyampaikan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan mediasi antar warga dengan pihak PT. ACON, namun hingga hari ini warga masih merasakan dampak polusi yang mengganggu pernafasan mereka, bahkan pihaknya sudah pernah berkomunikasi dengan DPRD Kab Bogor yang sempat hadir ke lokasi, bahkan mereka meminta untuk kembali bersurat.

“Kami dari pihak pemerintahan Desa Curug sudah mengambil langkah untuk memediasi pihak warga terdampak dengan PT. ACON bahkan kami juga menghubungi anggota DPRD Kabupaten Bogor yang sempat turun ke lokasi, tapi ternyata warga masih merasakan dampak polusi tersebut, makanya kami hubungi kembali dan kami disuruh memgirim surat resmi kembali kepada DPRD yang sedang kami siapkan draft kronologinya,” ungkap Edi Mulyadi melalui pesan singkatnya.

Baca Juga :  Alarm Merah di Gunung Ruang: Status Dinaikkan Menjadi Level IV Awas

Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari komisi III Achmad Fathoni mengatakan, setelah mendapatkan laporan dari masyarakat dirinya langsung berkomunikasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor dan menerangkan jawaban dari bahwa DLH akan mengirimkan bidang penataan hukum untuk on the spot ke lokasi guna memeriksa tingkat pencemarannya.

“Setelah mendapat laporan terkait dugaan pencemaran udara PT. ACON yang dikeluhkan salah satu warga, saya langsung kontak Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab Bogor yang menyatakan akan segera menurunkan team bidang penataan hukum DLH ke lokasi dan akan segera menguji dan memeriksa tingkat pencemarannya,” terang Politisi PKS tersebut.

Saat dimintai keterangan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Asnan menegaskan, pihaknya akan segera mengirimkan bidang penataan hukum DLH untuk ke lokasi guna melihat dan meneliti ambang batas polusi yang dikeluhkan warga tersebut.

“Saya sudah perintahkan bidang penataan hukum DLH untuk secepatnya ke lokasi agar segera bisa di cek dan di teliti ambang batas polusi pabrik tersebut yang ramai dikeluhkan warga masyarakat ini,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan Pihak Management PT. ACON belum memberikan keterangan.

(Tim Redaksi)

Artikulli paraprakNokia Merilis Hp Baru Model Jadul
Artikulli tjetërDugaan Pencemaran Udara di Gunungsindur Direspon Ketua DPRD Kabupaten Bogor