Beranda Daerah Gagal Berangkat, Calon Jamaah Sudah Siap dan Sudah Ada Yang Selametan

Gagal Berangkat, Calon Jamaah Sudah Siap dan Sudah Ada Yang Selametan

Bogor-Kebijakan pemerintah Arab Saudi menangguhkan sementara kedatangan jemaah umrah dari luar negaranya, termasuk Indonesia berdampak besar bagi sejumlah penyelenggara resmi haji dan umrah, tak terkecuali Kota Bogor.

Seperti yang dialami PT Malika Wisata. Perusahaan yang bergerak pada perjalanan umrah dan haji itu harus membatalkan keberangkatan 45 jemaahnya ke Saudi yang dijadwalkan hari ini Jumat (28/2/2020). “Kita ada 45 jamaah yang seharusnya berangkat umrah besok (hari ini, red),” ujar Pimpinan PT Malika Wisata Cabang Bogor, Asep Saefudin, kepada Radar Bogor, kemarin.

Menurutnya tak hanya dari Bogor, ada beberapa jemaah yang berasal dari Depok, Cianjur, Sukabumi dan Jakarta, harus menunda keberangkatannya hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Padahal, visa dan tiket pesawat sudah keluar. “Kami masih menunggu konfirmasi lebih lanjut. Namun secara moril dan materil kami dirugikan,” tegasnya.

Tapi yang jelas, sambung dia, beban mental ada di calon jemaah. Mereka pasti khawatir tidak bisa berangkat. Belum lagi ada jemaah yang sudah mempersiapkan diri. Bahkan ada yang sudah selamatan di rumahnya masing-masing.

Tak heran, sebagian besar mereka komplain dan mendatangi kantor PT Malika Wisata Cabang Bogor. Padahal, ini bukan salah travel. Namun adanya peraturan larangan dari raja Saudi.

Dia berharap, nantinya ada solusi terkait penundaan ini. Termasuk pembicaraan soal reschedule tiket pesawat. Jadi, pemerintah bisa membantu terbakar masalah ini. Mengingat kerugian yang dialami travel tak sedikit. “Tapi yang jelas, semoga larangan ini segera berakhir. Sehingga, jamaah bisa segera berangkat,” tegasnya.

Baca Juga :  Maarten Paes Antusias Belajar dari Kiper Senior di MLS All-Star 2024

Sementara itu, salah satu jemaah umrah, Ruslan Romli (52) asal Bogor mengaku hanya bisa pasrah. “Saya serahkan sama Allah SWT. Dengan keadaan seperti ini mungkin sudah skenario-Nya,” ujar warga RT01/15, Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan itu.

Ia berharap, bisa berangkat dan hanya ditunda. “Memang sudah direncanakan tanggal 28 Februari,” ucapnya. Lebih lanjut ia mengatakan, sudah siap lahir dan bathin. Hal senada diungkapkan, jamaah Umrah lainnya Rodiah.

“Hanya bisa pasrah tetapi alhamdulillah belum berangkat ke bandara masih di rumah. Mudah mudahan, ada panggilan dari Allah SWT sehingga bisa secepatnya berangkat,” katanya.

Di tempat terpisah, wajah ratusan Calon jemaah umrah di Bandara Juanda kemarin berbeda. Tak ada senyuman, tapi justru tegang menunggu pengumuman. Apalagi, saat maskapai mengumumkan penundaan berangkat ke tanah suci. Sebagian jamaah langsung terlihat lemas. Bahkan, hal ini membuat jamaah langsung tertidur di lantai anjungan.

Ada dua jadwal penerbangan jamaah umroh yang harus dibatalkan di Juanda. Pertama pukul 11.50 wib dan 16.15 wib. Semuanya menggunakan maskapai Saudia Airlines. Bahkan, ada 51 calon jamaah yang sudah terbang. Mereka flight regular menggunakan Singapore Airlines.

Nah karena ada larangan jamaah umroh masuk Saudi. Alhasil, dua jadwal penerbangan batal berangkat. Bahkan, ada 51 jamaah yang flight reguler dan transit di Singapore itu, harus kembali ke Surabaya dengan Malaysia Air. ”Jadi mereka yang transit, akhirnya kembali dengan maskapai berbeda,” ucap Communication and Legal Manager Bandara Internasional Juanda Yuristo Ardhi

Baca Juga :  Pejabat di Salah Satu Dinas Dikabarkan Terseret Urusan Dengan KPK: Berikut Ulasannya.

Sedangkan, pesawat yang seharusnya terbang 11.50 WIB. Rencananya membawa total penumpang calon 438 calon jemaah umrah. Dengan berat hati, ratusan calon jemaah itu untuk sementara gagal ke Tanah Suci. Pembatalan tersebut, akibatnya membuat penumpukan penumpang di anjungan.

Apalagi, calon Jemaah yang terbangnya sore itu, juga terlanjur datang ke Juanda. Alhasil , hampir lima jam mereka menunggu di Bandara. Salah satunya adalah, Misdur, warga Situbondo itu wajahnya sayuh, bingung. Apalagi, ketika pengumuman penundaan disampaikan petugas maskapai.

Pria, 70, itu mendadak lemas. Sebab, sebelumya sudah kondangan dan pamitan dengan keluarga dan tetangganya. Dia yang berangkat dengan istrinya akhirnya pasrah. Dengan memelas, mereka menunggu jemputan bus dari travel untuk pulang ke Situbondo. “Ya bagaimana lagi,” ucapnya kemarin sore (27/2).

Sementara itu, calon jamaah lainya Dedi Laksono menceritakan, bukan hanya kondangan, tapi pamitan hingga tangis-tangisan sudah dia lakukan. Termasuk menyembelih kambing untuk jalan-jalan. Namun sayang, Warga Jember itu tak menyangka, jadwal keberangkatannya harus di tunda.” Subuh sebelum ke Surabaya saya pamit sambil nangis ke keluarga,” terangnya.

Jumlah calon jamaah umroh yang gagal ke Tanah Suci cukup banyak. Jika ditotal, mulai dari yang terbang pagi dan sore hari, angkanya tembus kurang lebih sekitar 700 jamaah. Mereka, tak hanyadari Jatim saja yang datang. Melainkan dari berbagai daerah. Bahkan ada yang dari Rembang Jawa Tengah.

Sumber:Radar bogor

Artikulli paraprakPustu Mear Ramai Dikunjungi Pasien
Artikulli tjetërPresiden Mongolia Jalani Karantina 14 Hari Pulang Dari China