Beranda Daerah Gedung Sekolah  MI Rusak Berat, Siswa-Siswi Belajar Dilantai

Gedung Sekolah  MI Rusak Berat, Siswa-Siswi Belajar Dilantai

Nanggung,- Persoalan infrastruktur pendidikan di Kabupaten Bogor seperti tidak ada habisnya.  sekarang bangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Persatuan Umat Islam (PUI) yang berada di Kampung Banar, RT 02 RW 09, Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung sudah tak layak pakai.

Ada 5 ruangan berikut kantor seluruhnya sudah rusak, mulai dari flapon, dinding termasuk kayu-kayunya terlihat sudah pada lapuk. “Hal itu tentu mengganggu KBM di sekolah.” kata kepala sekolah MI PUI, Ade  Saepudin.

Apalagi, ujar Ade, untuk  siswa kelas 3 dan 6 terpaksa   KBM digelar dilantai lantaran minimnya sarana meja dan Kursi belajar.” Minimnya pasilitas sekolah musababnya meja dan kursi belajar mengalami kerusakan setelah disapu banjir beberapa waktu lalu.” ujarnya.

Baca Juga :  Ketika Politisi Bertemu: Momen Tak Terduga antara Elly Rachmat Yasin dan Jaro Ade di Bogor Timbulkan Banyak Spekulasi

Adapun bantuan berupa meja dan kursi dari yayasan Sekolah PUI alhamdulilah bisa dimanfaatkan, meski kedaannya bekas pakai.Ade mengatakan, kondisi bangunan yang sudah tua membuat dirinya khawatir sewaktu-waktu akan terjadi roboh. Pihaknya mengaku MI PUI ini sudah berdiri sejak tahun 1950,  dan itupun pernah direhab pada tahun 2009 lalu .” Meski sudah sering kali diusulkan akan tetapi begitu sulit pendidikan MI ini untuk mendapatkan bantuan.” keluhnya.

Menurut Ade, hingga sekarang belum pernah ada perhatian dari pemerintah. “Sepertinya pendidikan MI ini terkesan dianak tirikan.” paparnya.

Dengan digelarnya aksi demo di bumi tegar beriman yang dilakukan sejumlah pihak sekolah MI belum lama ini, “Mudah mudahan segera ada celah atau solusi untuk menjawab persoalan disekolah sekolah swasta terutama MI.” pintanya.

Baca Juga :  Wanhay Ungkap Strategi Partai Golkar Kabupaten Bogor: Konsolidasi dan Koalisi Menuju Pilkada 2024

Lokasi sedung sekolah itu berada dibibir tebing ditambah sudah lama tidak dilakukan perbaikan.” Apalgi disaat  turun hujan sebanyak 140 siswa terpaksa dibubarkan dan KBM dibagi menjadi 3 sift pagi, siang dan sore.” sambung Kepala Dusun 2, sekaligus tenaga pengajar disekolah itu Odih Kusnedi.

Ditambahkannya, perhatian pemerintah kepada sekolah swasta sangat minim, pasalnya sampai saat ini belum ada perhatian berupa bantuan untuk perbaikan gedung sekolah.” Kami berharap kepada pemerintah daerah untuk bisa membantu ruang kelas MI PUI  sehingga siswanya bisa belajar dengan nyaman dan tidak dihantui ketika hujan turun hujan.” harapnya.

(Fahri)

Artikulli paraprakKades Ciampea Bangun MCK Pake Duit Sendiri
Artikulli tjetërKarang Taruna Harus Bisa Angkat Perekonomian Masyarakat