Beranda Daerah Covid-19 Sudah Merambat di Klaster Santri

Covid-19 Sudah Merambat di Klaster Santri

BOGOR-Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor sudah sangat mengkhawatirkan. Kali ini virus itu sudah masuk lembaga pendidikan di pondok pesantren (ponpes) yang ada di wilayah Cigombong. Sebanyak 25 santri dan santriwati dinyatakan terpapar virus asal Wuhan.

Camat Cigombong Winarso menyebut ada 21 santri yang diduga terpapar Covid-19 dari empat rekannya yang sudah diperiksa sebelumnya dinyatakan positif. “Sebelumnya ada empat santri positif. Nah, para santri yang kontak erat langsung ditracing, dapatlah hasil ini. Total jadi 25 orang, ”kata Winarso.

Ia mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bogor untuk tes massal di pesantren tersebut.

Sementara untuk mencegah penularan, lanjutnya, seluruh aktivitas pesantren menghindar. “Sambil menunggu tes massal, santri kita isolasi dulu di pesantren itu. Dipisahkan di gedung atas, dan kita lockdown dulu, ”tegasnya.

Di tempat lain, Kepala Puskesmas Cigombong dr Sony Budiman menuturkan, pengungkapan 21 santri yang terpapar Covid-19 itu bermula dari hasil penelusuran empat santri yang terlebih dahulu dinyatakan positif. Setelah dilakukan tes Covid, jelasnya, didapati 21 orang ikut terpapar. “Temuan dari gejala yang mengarah ke Covid. Sudah (dilakukan swab dan hasilnya positif, merah), ”katanya.

Baca Juga :  Bukan Karena Macet: Wisatawan Lansia Meninggal di Masjid Al-Bustan Gunung Mas Akibat Penyakit Penyerta

Sementara itu, penyebaran Covid-19 yang menyasar lembaga pendidikan ponpes di wilayah Jawa Barat (Jabar) bukan hanya terjadi di Kabupaten Bogor. Sebelumnya, ponpes di wilayah Kabupaten Kuningan dan Kota Tasikmalaya sudah terlebih dahulu terlebih dahulu terpapar virus asal Wuhan tersebut. Total ada 126 santri, guru dan pegawai ponpes yang terpapar. Di Kabupaten Kuningan, total ada 93 orang yang terpapar, dengan sepuluh orang sudah dinyatakan sembuh. Sedangkan di Kota Tasikmalaya, total ada 33 orang yang terpapar, yang saat ini sudah dilakukan isolasi di salah satu Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa).

Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun membenarkan adanya dua klaster pesantren di Jabar, yakni di Tasikmalaya dan Kuningan. Ia mengaku kini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar terus melakukan bencana terhadap dua pesantren tersebut.

Baca Juga :  Polisi Tetapkan IS sebagai Tersangka Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan Penjual Gorengan di Padang Pariaman

“Jadi para santri yang dites swab dan hasilnya bakal dipulangkan ke rumah tahanan masing-masing. Sedangkan santri yang hasilnya positif diisolasi di pesantren, ”katanya, kemarin.

Emil suatu kondisi bahwa prosedur sedang diterapkan di dua pesantren tersebut. “Nanti kalau yang sudah dites dan hasilnya negatif maka akan dipulangkan ke rumah masing-masing,” ucapnya.

Ia mengaku pihaknya telah menerapkan sistem Pembatasan Sosial Berskala Mikro atau PSBM di dekat pesantren untuk mencegah penularan. Ia menilai upaya mencegah penularan dengan berbagai kebijakan itu begitu baik. “Ke lingkungan yang di dekat pesantren juga dilakukan yang namanya PSBM,” terangnya.

Emil juga mengaku bakal berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan terkait faktor klaster pesantren di Jabar. “Kami akan berkoordinasi dengan Pak Luhut juga membahas yang terkait ini. Kita akan fokus pada pengetesan zona dan klaster baru, Insya Allah, ”pungkasnya.

Sumber:Metropolitan

Artikulli paraprak1 November 2020, Jamaah Umrah RI Sudah Bisa Melaksanakan Ibadah Umrah
Artikulli tjetërBNN Banten Gagalkan Pengedaran Ganja ke Bogor