Beranda Daerah Bey Machmudin Tinjau Lokasi Bencana di Bogor, Peringatkan Ancaman Musim Kemarau Ekstrem!

Bey Machmudin Tinjau Lokasi Bencana di Bogor, Peringatkan Ancaman Musim Kemarau Ekstrem!

Publikbicara.com – Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, bersama Plh Bupati Bogor, mengunjungi lokasi bencana di Desa Cimayang, Kecamatan Pamijahan, dan Desa Situ Ilir, Kecamatan Cibungbulang.

Kedua desa tersebut terdampak puting beliung akibat hujan ekstrem yang melanda pada sore hari sebelumnya.

Dalam kunjungannya, Bey Machmudin menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya dua orang serta luka-lukanya empat warga dari Blitar akibat bencana tersebut. Korban meninggal telah dipulangkan ke Blitar.

Baca Juga :  Tragedi Ekologis di Kecamatan Leuwiliang: Ribuan Ikan Mati Diduga Akibat Ada Kebocoran Pengolahan Emas Ilegal

“Meski saat ini kita berada di musim kemarau, kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem tetap harus dijaga. Hujan deras yang tiba-tiba bisa memicu puting beliung di wilayah tertentu.

Untuk itu, hindari ruang terbuka saat hujan dan pastikan bangunan di sekitar kita cukup kuat,” ujar Bey, Selasa, 3 September 2024.

Kabupaten Bogor dikenal sering mengalami hujan ekstrem, dan Bey mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan menjaga keselamatan diri.

Baca Juga :  Penipuan Jual Beli Tanah di Bogor: Dua Pelaku Ditangkap, Korban Rugi Ratusan Juta

Menanggapi kerusakan rumah akibat bencana, Bey menyatakan bahwa penilaian lebih lanjut akan dilakukan untuk mengklasifikasikan tingkat kerusakan—apakah ringan, sedang, atau berat.

“Kami telah memiliki standar penilaian yang akan diterapkan,” tegasnya.

Bey juga menyoroti situasi cuaca yang semakin sulit diprediksi, menekankan bahwa musim kemarau bukan berarti bebas dari ancaman bencana.

Baca Juga :  Penipuan Jual Beli Tanah di Bogor: Dua Pelaku Ditangkap, Korban Rugi Ratusan Juta

Jawa Barat, menurutnya, tetap menjadi wilayah yang rawan bencana, terutama di musim kemarau yang bisa menghadirkan risiko tak terduga.

“Kemarin kita baru saja menggelar rapat terkait kekeringan. Satu kabupaten kini dalam status tanggap darurat kekeringan dan 12 kabupaten lainnya berada dalam status siaga darurat. Jadi, musim kemarau bukan berarti kita bisa lengah. Justru, kewaspadaan harus ditingkatkan,” tutupnya. ***

Artikulli paraprakTragedi Ekologis di Kecamatan Leuwiliang: Ribuan Ikan Mati Diduga Akibat Ada Kebocoran Pengolahan Emas Ilegal
Artikulli tjetër𝗚𝗔𝗥𝗨𝗗𝗔 𝗔𝗦𝗔𝗛 𝗞𝗨𝗞𝗨, 𝗦𝗜𝗔𝗣 𝗣𝗘𝗖𝗔𝗛𝗞𝗔𝗡 𝗥𝗘𝗞𝗢𝗥 𝗕𝗨𝗥𝗨𝗞!