Publikbicara.com – Sidang Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar menjadi momen bersejarah ketika Bahlil Lahadalia mendapat dukungan penuh untuk menggantikan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum.
Dkungan ini datang dari berbagai pihak berpengaruh dalam partai, termasuk pimpinan DPD I, DPD II, dan Hasta Karya, yang semuanya bulat memberikan suara mereka kepada Bahlil.
Dalam proses pemilihan yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, pada Selasa (20/8/2024) malam, Bahlil berhasil ditetapkan sebagai formatur tunggal.
Hal ini menegaskan bahwa ia satu-satunya calon yang memenuhi seluruh persyaratan untuk memimpin partai yang dikenal dengan lambang pohon beringin tersebut.
Adies Kadir, Ketua Sidang Munas XI, dengan tegas bertanya kepada peserta sidang, “Apakah disetujui formatur tunggal?” Suasana yang sempat hening sejenak, segera pecah oleh jawaban serentak dari para peserta, “Setuju!”
Keputusan ini bukan hanya sekadar penunjukan pemimpin baru, tetapi juga cerminan dari konsensus dan kebulatan tekad seluruh kader Partai Golkar untuk membawa partai ini ke arah yang lebih baik di bawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia.
Bahlil kini mengemban tugas besar untuk melanjutkan visi dan misi partai, serta memperkuat posisi Golkar dalam kancah politik nasional.
Dengan dukungan solid yang diterimanya, Bahlil diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dan meneruskan legacy kepemimpinan yang kuat dalam tubuh Partai Golkar.***