Publikbicara.com – Dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, Penjabat Bupati Bogor, Asmawa Tosepu, memimpin sebuah prosesi bersejarah yang penuh makna.
Prosesi ini dimulai dengan pengambilan bendera pusaka dari pendopo rumah sejarah Desa Malasari, Nanggung, menuju pendopo kantor bupati di Cibinong, Kabupaten Bogor.
Bendera pusaka ini akan disandingkan dengan duplikat yang diterima dari pemerintah pusat untuk dikibarkan pada upacara 17 Agustus mendatang.
Lebih dari sekadar upacara, prosesi ini menandai langkah awal dalam upaya menjadikan Malasari sebagai destinasi wisata sejarah.
Hal ini diharapkan dapat memperkokoh semangat nasionalisme dan meningkatkan kebanggaan akan warisan sejarah di Kabupaten Bogor.
“Kegiatan ini adalah bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap semangat nasionalisme kita, terutama dalam memperingati kemerdekaan Republik Indonesia,” ujar Asmawa Tosepu dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (15/08/2024).
Ia menekankan bahwa prosesi ini tidak hanya ceremonial, tetapi juga bagian dari upaya untuk menanamkan nilai-nilai sejarah dan semangat patriotisme kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
Asmawa berharap tradisi ini akan menjadi bagian dari budaya baru di Kabupaten Bogor, mengingat adanya dua pendopo bersejarah: satu di Malasari yang merupakan pusat pemerintahan sementara pada masa penjajahan, dan satu lagi di Cibinong yang kini menjadi pusat pemerintahan.
“Tradisi ini bertujuan mengajarkan generasi muda bahwa Kabupaten Bogor memiliki sejarah yang kaya dan harus kita lestarikan,” jelasnya.
Namun, Asmawa juga mencatat kondisi fisik pendopo di Malasari yang memerlukan perhatian. Renovasi pendopo tersebut telah direncanakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan dan alokasi tahun 2025.
“Kami akan melakukan renovasi total tetapi tetap mempertahankan keaslian bangunan. Ini adalah kewajiban pemerintah,” tegasnya.
Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hadir untuk menyaksikan kondisi pendopo Malasari. Asmawa berharap kehadiran OPD dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam menjaga kelestarian warisan sejarah Kabupaten Bogor.
Selain itu, Asmawa membahas masalah infrastruktur, terutama akses jalan menuju pendopo Malasari yang masih memerlukan perbaikan.
Meski beberapa titik telah diperbaiki, ia berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan infrastruktur di daerah yang selama ini kurang tersentuh.
“Kami ingin pendopo Malasari menjadi destinasi wisata sejarah yang layak, dan kami akan mempersiapkan infrastruktur, terutama akses jalan,” tutupnya.***