Beranda News Berikut Sejarah Epik Muhammadiyah yang Jarang Diketahui Orang

Berikut Sejarah Epik Muhammadiyah yang Jarang Diketahui Orang

Publikbicara.com – Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah kini menarik perhatian publik.

Perhatian tersebut muncul setelah wacana pemberian izin pengelolaan tambang kepada beberapa ormas termasuk Muhammadiyah akan di ambil.

Namun kali ini, jaditau akan coba merangkum sejarah Muhammadiyah yang kaya dan berliku menawarkan kisah menarik yang patut untuk dikaji lebih dalam.

Uniknya, dalam sejarah organisasi Islam di Indonesia, belum pernah ada yang terlibat dalam pengelolaan tambang.

Baca Juga :  Garuda Muda Melaju ke Final Piala AFF U-19 2024 Setelah Kemenangan Tipis atas Malaysia

Lantaran selama ini, Muhammadiyah sendiri dikenal dengan dedikasinya di bidang pendidikan dan kesehatan, bukan dalam industri ekstraktif.

Ya, Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan, yang dahulu dikenal sebagai Muhammad Darwis.

Muhammadiyah lahir di Kampung Kauman, Yogyakarta, pada 8 Dzulhijjah 1330 H (18 November 1912).

Ahmad Dahlan pada awalnya bukanlah seorang tokoh agama terkenal.

Baca Juga :  Prabowo Subianto Bertemu Presiden FIFA di Paris: Langkah Baru untuk Sepak Bola Indonesia

Melainkan seorang pedagang, khatib, dan pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta.

Ia merasa prihatin dengan kecenderungan masyarakat yang lebih terjerumus dalam praktik mistik daripada ajaran Islam yang murni.

Merespons kondisi ini, Ahmad Dahlan memulai upayanya untuk menyebarluaskan ajaran Islam melalui kegiatan keagamaan dan pengkajian di rumahnya di Kampung Kauman.

Usahanya ini lambat laun menarik perhatian masyarakat luas, hingga seluruh Pulau Jawa, terutama setelah ia kembali dari menunaikan ibadah haji.

Baca Juga :  Pak Prabowo Diterima dengan Hangat oleh Presiden Prancis di Istana Élysée

Pada tahun 1903, Ahmad Dahlan belajar dari ulama-ulama Indonesia yang berada di Mekkah.

Setibanya di Arab Saudi, Kyai Ahmad Dahlan membawa ide-ide pembaruan yang menantang konservatisme.

Ia kemudian diangkat sebagai pengajar di Kweekscholl Jetis, meskipun saat itu agama hanya diajarkan sebagai pelajaran ekstrakurikuler.

Menanggapi kebutuhan untuk melanjutkan ajaran Kyai Ahmad Dahlan, salah seorang muridnya mengusulkan untuk mendirikan organisasi resmi.

Baca Juga :  Segini Acaman Masa Hukuman yang Menjerat Pegawai KPK Gadungan

Pada 1 Desember 1911, didirikanlah Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah.

Madrasah itulah yang menjadi cikal bakal Muhammadiyah.

Hingga, setahun kemudian, Muhammadiyah secara resmi terbentuk.

“Statuten Muhammadiyah” (Anggaran Dasar Muhammadiyah) pertama kali diajukan pada 20 Desember 1912.

Dan Anggaran Dasar Muhammadiyah disahkan oleh Gubernur Jenderal Belanda pada 22 Agustus 1914.

Artikulli paraprakGaruda Muda Melaju ke Final Piala AFF U-19 2024 Setelah Kemenangan Tipis atas Malaysia
Artikulli tjetërCalon Bupati Jaro Ade: Akan Meningkatkan Kualitas Seluruh Pasar Bogor untuk Kenyamanan Masyarakat Jika Terpilih