Publikbicara.com – Pada tanggal 5 – 9 Agustus 2024, Kota Tangerang di Banten akan meluncurkan uji coba program makan siang gratis atau Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar 20.157 siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
Program ini merupakan inisiatif penting dalam meningkatkan asupan gizi anak-anak sekolah di kota tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang, Herman Suwarman, menyatakan bahwa pemerintah kota telah bekerja sama dengan berbagai sekolah yang akan menjadi tempat pelaksanaan program MBG ini.
“Kami berharap proses realisasi proyek percontohan ini di Kota Tangerang dapat berjalan lancar, serta mampu diadopsi secara nasional,” ujar Herman, sebagaimana dilansir Antara, Sabtu (13/7/2024).
Sebagai salah satu dari dua kota yang terpilih untuk melaksanakan proyek percontohan ini bersama Kota Cilegon, Pemkot Tangerang telah merencanakan langkah-langkah strategis untuk memastikan kelancaran pelaksanaannya.
Sebanyak 20 sekolah telah ditunjuk sebagai lokus program MBG ini.
“Kami berkomitmen menyukseskan proyek percontohan ini. Berbagai persiapan mulai dari mekanisme penganggaran, pelaksanaan, pendistribusian, sampai uji coba sebelum direalisasikan awal bulan Agustus nanti sesuai dengan lini masa yang telah ditentukan,” jelas Herman.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin, sebelumnya telah memaparkan program MBG ini kepada Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) di Jakarta.
Dalam pemaparannya, Nurdin menjelaskan bahwa proyek percontohan ini diharapkan menjadi model nasional dalam hal pemilihan sekolah, penyusunan mekanisme pengadaan dan distribusi, serta standar menu yang akan disajikan.
Staf Khusus (Stafsus) Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional, Taviota Bay, mengapresiasi kesiapan dan pemaparan dari Pemkot Tangerang.
“Sangat bagus terutama soal ide desain untuk kemasan makanan dan susu yang tadi ditampilkan, karena bisa menjadi masukan bagi kita semua, dan pastinya akan menarik bagi anak-anak,” ujarnya.
Program MBG ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada siswa dalam bentuk makanan bergizi, tetapi juga menjadi contoh bagaimana program serupa dapat diterapkan di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak.
