Publikbicata.com – Cerita kelakuan mantan Menteri korup berinisial YSL tak ubah seperti plot dari drama politik dan finansial yang menggigit.
Bagai mana tidak, dalam skenario yang tak terduga, nama General Manager Media Radio Prambors yakni, Dhirgaraya S Santo.
Dhirgaraya, dikabarkan terlibat dalam pembelian rumah mewah oleh istri mantan Menteri korup, Syahrul Yasin Limpo (SYL), yang bernama Ayun Sri Harahap.
Namun, apa yang dimulai sebagai permintaan sederhana untuk meminjam nama, berkembang menjadi narasi yang lebih kompleks ketika persidangan mengungkapkan rincian tentang oper kredit rumah mewah senilai Rp 11,5 miliar.
Dhirgaraya mengungkapkan bagaimana permintaan Ayun untuk menggunakan namanya disampaikan dalam sebuah kesempatan yang singkat, namun memberi dampak yang besar.
Meskipun Syahrul Yasin Limpo (YSL) tidak berada di rumah saat permintaan itu diajukan, Dhirgaraya setuju dengan syarat yang ketat.
Namun, keputusan tersebut tidak berjalan sesuai rencana ketika bank menolak pengajuan kredit rumah yang diajukan istri koruptor YSL tersebut.
Dalam sorotan persidangan kasus korupsi mantan menteri korup YSL, terungkap juga bagaimana rumah yang dimaksud berlokasi di kawasan Limo.
Hal itu mengarah pada pertanyaan lebih lanjut tentang nilai properti dan proses over kredit rumah yang diminati istri mantan menteri korup YSL.
Lebih lanjut, dalam akhir yang mengejutkan, kasus ini juga mengarah pada dakwaan terhadap SYL atas tuduhan pemerasan dan penerimaan gratifikasi dalam skala besar.
Kasus manatan menteri korup YSL tersebut pun melibatkan rekan-rekannya di Kementerian Pertanian.
Demikianlah sebuah cerita seputar lingkaran mamtan Menteri korup YSL yang tidak hanya membingungkan.
Tetapi juga memperlihatkan kompleksitas hubungan antara politik dan keuangan di Indonesia yang seolah-olah dicontoh oleh YSL.
