Beranda Daerah Wabah Flu Burung Melanda 2 Wilayah di Jawa Barat

Wabah Flu Burung Melanda 2 Wilayah di Jawa Barat

Publikbicara.com,  — Wilayah Jawa Barat dihantui dengan wabah flu burung . Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) mencatat sudah ada 2 wilayah di Jabar yang dilaporkan terpapar virus avian influenza (AI) itu yakni Kota Cirebon dan Kota Cimahi. Di Kota Cirebon, kasus flu burung sudah terdeteksi sejak Januari 2023.

Sementara di Kota Cimahi, kasusnya baru muncul belakangan ini setelah puluhan unggas milik warga di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, mati mendadak secara bertahap pada 16-21 Februari

 

Kepala Bidang Pertanian pada Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi Mita Mustikasari mengatakan pihaknya sudah menindaklanjuti laporan soal unggas milik peternak yang mati mendadak. Tercatat, ada 49 ekor unggas yang mati selama periode itu.

Baca Juga :  Mengenal Huma Talun : Percontohannya Masih Bertahan di Baduy

“Kita sudah terima laporan soal unggas mati mendadak, jadi dalam laporannya itu sekitar seminggu ada 49 ekor yang mari,” kata Mita.

Belakangan setelah ditelusuri, kini total ada 172 unggas yang terkonfirmasi positif flu burung atau H5N1. Kepala Dispangtan Kota Cimahi Tita Maryam mengatakan, selain unggas yang mati mendadak, masih ada unggas milik peternak yang sakit akibat Flu Burung dan menunggu divaksinasi.

“Minggu lalu kami terima laporan 49 unggas mati mendadak dalam kurun waktu kurang dari sepekan sejak 16 sampai 21 Februari. Hasil uji sampel menunjukkan positif Avian Influenza atau flu burung,”katanya.

Pihaknya sendiri memastikan unggas melakukan pengambilan sampel untuk pengujian di Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (BKHKMV) Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga :  Begini Penampakan RESES Anggota DPRD Daerah Wilayah V Masa Sidang II Tahun 2023-2024 di Kecamatan Cigudeg

“Semua unggas dapat terserang virus Avian Influenza, tetapi memang lebih sering menyerang ayam dan kalkun. Penyakit ini bersifat zoonosis dan angka kematian sangat tinggi,” ucap Tita.

Pejabat Otoritas Veteriner DKPP Jawa Barat drh Supriyanto memastikan hasil identifikasi di lapangan kasus flu burung tersebut bukan kategori H5N1 clade baru yaitu 2.3.4.4b. Pihaknya menyebutkan, AI yang terjadi di Kota Cirebon dan Kota Cimahi tersebut masih tergolong flu burung varian lama yang muncul di Indonesia pada 2014.

“Jadi kemarin identifikasi di lapangan, flu burungnya masih sama seperti flu burung yang sebelumnya. Yang pada umumnya menyerang pada unggas air, entog, bebek, terus menular ke ayam,” ungkapnya.

 

Editor : Cep Rendra

Artikulli paraprakTanaman Bisa Bawa Energi Positif dan Memiliki Keistimewaan Bagi Manusia Berikut Penjelasannya
Artikulli tjetërSurya Paloh dan Prabowo Bertemu di Hambalang Bogor