Publikbicara.com– Menjelang perayaan keagamaan Islam. Termasuk Ramadan 2023. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta kepada produsen minyak goreng agar lebih meningkatkan suplai ke pasar domestik sebesar 50 persen.
Menurutnya, Indonesia saat ini mewajibkan para produsen untuk menjual 300.000 ton minyak goreng per bulan untuk konsumsi dalam negeri dengan harga yang dibatasi.
Namun faktanya, para pedagang pasar tradisional mengeluhkan terus mengalami kesulitan untuk mendapatkan pasokan dan harganya telah melampaui batas yang telah ditentukan.
Dikutip dari Time today.id, untuk memenuhi permintaan minyak goreng yang meningkat menjelang Ramadan dan Idul Fitri, kata Zulhas, sapaan akrabnya pemerintah dan produsen minyak goreng akan memperluas program kewajiban pasok minyak goreng dalam negeri menjadi 450.000 ton per bulan dari bulan Februari hingga April 2023, atau meningkat 50 persen dari alokasi saat ini sebesar 300.000 ton per bulan.
Sementara itu, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menegaskan bahwa harga minyak goreng tidak bermerek telah naik menjadi 16.000 rupiah ($1,07) per liter, di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) 14.000 per liter, dan pasokannya langka.
Diketahui, Indonesia telah mengurangi ekspor minyak kelapa sawit di bulan Januari dengan hanya mengizinkan pengiriman enam kali lebih banyak daripada penjualan domestik produsen, dibandingkan dengan delapan kali sebelumnya.