Beranda News Hukum Fisika Dalam Permainan Viral Lato – Lato

Hukum Fisika Dalam Permainan Viral Lato – Lato

JAKARTA,PUBLIKBICARA.COM – Mainan tradisional lato-lato mendadak viral dan digandrungi. Anak-anak hingga orang dewasa kini memainkannya di mana-mana.

Saking viralnya, lato-lato banyak muncul di berbagai postingan video di TikTok.
Kepopulerannya makin semarak setelah Presiden RI Joko Widodo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memainkannya saat berkunjung ke Subang. Mainan legendaris yang sudah ada sejak zaman dulu ini punya banyak negara di berbagai daerah, antara lain nok-nok, tok-tok, etek-etek, kato-kato, dan lain-lain.

Sebenarnya beragam nama permainan lato-lato ini adalah proses asimilasi dan penamaan dari warga lokal di berbagai daerah. Permainan ini juga ada di negara lain, bahkan diklaim berasal dari benua Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang muncul pada akhir tahun 60-an dan makin populer di awal tahun70-an.

Di Eropa, sebutannya antara lain clackers, click-clacks, knockers, ker-bangers, dan clankers. Sedangkan di AS ada yang menyebutnya Newton’s yo yo. Nah, penamaan yang terakhir sangat sesuai terkait dengan hukum fisika yang dikandung mainan ini.

Hukum Fisika lato-lato
Dikutip dari Washington Post, mainan Newton’s yo yo berupa dua bola kecil berbahan plastik yang digantung serta dikaitkan dengan satu tali gantungan yang sama panjangnya. Tujuan dari mainan ini adalah memungkinkan dua bola saling beradu secepat mungkin dan sekeras mungkin, sehingga berbunyi beruntun.

Baca Juga :  Penomena Langka: Ramdhan Akan Diulang Dua Kali dalam Setahun. Berikut Ulasannya!

Awalnya, permainan ini diciptakan bukan sebagai mainan, melainkan memang sebagai alat pembelajaran ilmu fisika. Bandulan plastik tersebut digunakan untuk menjelaskan pada anak mengenai Hukum Newton.

Dikutip dari halaman situs Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hukum Newton merupakan hukum dasar yang merumuskan pengaruh gaya terhadap perubahan gerak atau perpindahan kedudukan suatu benda.

Sesuai dengan namanya, Hukum Newton dikemukakan oleh Sir Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris yang mempelajari tentang gerak. Berdasarkan sejarah, Isaac Newton merumuskan Hukum Newton setelah melakukan kajian terhadap pendapat Aristoteles dan Galileo Galilei mengenai gerak suatu benda.

Hukum Newton 3 berbunyi:

“Jika benda I mengerjakan gaya terhadap benda II maka benda II mengerjakan gaya pada benda I yang besarnya sama, tetapi dengan arah yang berlawanan dengan arah gaya dari benda.”

Nah, kesimpulan dari hukum ini, antara lain:

Setiap aksi berkonsekuensi memunculkan reaksi
Ada sebab dan akibat
Pemberian gaya sebab, menghasilkan gaya akibat. Gaya aksi reaksi bekerja saling berlawanan dan bekerja pada benda yang berbeda-beda
Gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris
Benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar -F (arah yang terbalik dengan F) kepada benda A.

Baca Juga :  Arus Balik: Perjalanan Emosional dalam Karya Pramoedya Ananta Toer

Pada permainan lato-lato, Hukum Newton 3 tampak ketika kita memainkannya dengan sekali hentakan tangan, bola plastik itu akan memantul, memukul bola lainnya, dan begitu seterusnya.

Tumbukan Lenting Sempurna
Mengutip laman Instagram Sains Asyik, lato-lato juga menerapkan Hukum Fisika yang disebut Tumbukan Lenting Sempurna, yaitu tumbukan di mana tidak ada kehilangan energi kinetik setelah tumbukan, momentumnya tetap, dan tidak berubah atau disebut Hukum Kekekalan Momentum.

Hukum ini terjadi ketika dua benda bertumbukan dari arah berlawanan, maka benda tersebut akan berpisah dan kembali ke arah dia berasal dengan kecepatan yang sama seperti sebelum ia bertumbukan.

Penjelasan ini memberikan catatan, karena momentum dipengaruhi massa dan kecepatan benda, maka lato-lato hanya bisa bekerja apabila dua bandulnya memiliki massa yang sama. Jika salah satu bandul diganti dengan yang lebih besar atau lebih kecil, maka lato-lato tidak bisa dimainkan dengan mulus.

Menarik bukan? Ternyata lato-lato yang viral ini tak hanya asyik dimainkan, tetapi juga jadi contoh Fisika yang menyenangkan.

Sumber :Detik

Artikulli paraprakJokowi Resmi Menyatakan PPKM Berakhir
Artikulli tjetërMuhammad Tito Karnavian Terbitkan Instruksi Mendagri Penghentian PPKM