Site icon PUBLIKBICARA.COM

Kesalahan Penggunaan Masker Yang Sia-Sia

JAKARTA – Seiring penggencaran vaksinasi COVID-19, masyarakat tetap dianjurkan untuk mengenakan masker, terlebih ketika beraktivitas di luar rumah dan melakukan interaksi tatap muka. Akan tetapi, cara penggunaan masker yang benar tampaknya masih belum diketahui banyak orang.

Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan, tak semua jenis masker aman digunakan dobel.

“Jangan gabungkan 2 masker medis secara bersamaan sebab masker medis tidak dirancang untuk bisa digunakan 2 lapis secara bersamaan karena tidak meningkatkan kemampuan filtrasi dan kesesuaian masker,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Ia menyebut, masker KN95 tidak boleh didobel dengan jenis masker lainnya, termasuk masker medis. Jika ingin mendobel masker medis, gunakanlah masker berbahan kain.

Beberapa kesalahan penggunaan yang bisa bikin fungsi masker terganggu:

1.Mencopot masker dengan tangan kotor
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan cuci tangan atau gunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah menyentuh masker, tak terkecuali ketika mencopotnya.

Pasalnya, permukaan luar masker berisiko terpapar partikel virus. Yang dikhawatirkan, tangan menyentuh masker kemudian tak sengaja menyentuh area wajah.

2.Menggunakan masker yang sudah jelek
Karena terlihat masih bersih, masker yang kusut dan sudah digunakan beberapa kali dikenakan kembali. Padahal, masker tersebut mungkin sudah terpapar virus dan tak lagi aman dikenakan.

Maka WHO menganjurkan untuk tidak memakai kembali masker yang sudah rusak dan digunakan berkali-kali.

3.Masker tak menutupi hidung, mulut, dan dagu
Karena tak nyaman berbicara sambil menggunakan masker, Anda mungkin refleks menurunkan masker. Atau karena terburu-buru, Anda tak sempat membenarkan posisi masker sehingga area dagu tak tertutup, atau tali masker menyilang saat dicantolkan ke telinga.

“Letakkan masker di wajah Anda menutupi hidung, mulut, dan dagu. Pastikan tidak ada celah antara wajah dan masker. Tempatkan tali pengikat di belakang kepala atau telinga. Jangan menyilangkan tali karena dapat menyebabkan celah,” dikutip dari laman WHO.

Sumber:Detik

Exit mobile version