Jakarta – Pengguna sepeda saat pandemi COVID-19 mulai ramai. Saat akhir pekan untuk sekadar berolahraga maupun saat hari kerja menuju kantor banyak masyarakat yang memanfaatkan sepeda. Tapi, terlihat lebih banyak penggunaan sepeda di akhir pekan untuk sekadar berolahraga.
Kementerian Perhubungan kini tengah menggodok peraturan yang menyangkut keselamatan pesepeda. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, pihaknya sedang membuat Peraturan Menteri Perhubungan tentang sepeda juga untuk kendaraan seperti skuter listrik.
“Memang kita harus mengakomodir berbagai macam kepentingan, tidak hanya aspek keselamatan. Jadi ke depan, sudah dibuat namanaya peraturan menteri perhubungan terkait pesepeda, juga untuk personal mobile devices,” kata Budi dalam webinar bertajuk “Transportasi untuk Merajut Keberagaman” yang ditayangkan secara langsung di kanal YouTube Kementerian Perhubungan, Rabu (19/8/2020).
Mengikuti perkembangan moda transportasi darat, Kemenhub juga mengembangkan regulasinya. Untuk sepeda, Budi berharap agar sepeda tak hanya digunakan di akhir pekan, tapi juga menjadi penunjang kegiatan sehari-hari.
“Ke depan menyangkut masalah sepeda, saya kira kita sangat komit. Ke depan kita harapkan sepeda akan mewarnai lebih banyak penggunanya daripada sekarang,” katanya.
“Selain jumlahnya juga adalah pemanfaatannya. Kalau sekarang sepeda banyak untuk kepentingan-kepentingan katakanlah komunitas, untuk ramai-ramai dan sebagainya. Ke depan kita harapkan sudah untuk mendukung kegiatan sehari-hari. Ke sekolah, belanja dan sebagainya menggunakan sepeda,” ujar Budi.
Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Harya S. Dillon menganggap fasilitas pendukung pejalan kaki dan pesepeda juga perlu ditingkatkan. Hal itu agar masyarakat bisa memanfaatkan moda transportasi ramah lingkungan untuk menuju halte/stasiun dan dari halte/stasiun ke tempat tujuan.
“Itu yang menurut saya perlu dibenahi, yaitu mengutamakan angkutan non-motor. Fasilitas pejalan kaki, fasilitas pesepeda yang paling utama sebagai kilometer awal dan akhir, karena kita nggak semuanya rumahnya persis di atas stasiun atau bekerja persis di atas stasiun, untuk menuju stasiun kita butuh pemandu moda. Dan yang paling sustainable, yang paling ramah lingkungan, dan paling berkeadilan adalah dengan mengutamakan fasilitas pejalan kaki dan pesepeda,” kata Harya dalam kesempatan yang sama.
Sumber:Detik