Beranda Ekonomi Sejak Dioperasikan, ATM Beras Berhasil Salurkan 155 Ton Beras

Sejak Dioperasikan, ATM Beras Berhasil Salurkan 155 Ton Beras

Jakarta – Kementerian Pertanian RI mencatat bahwa ATM beras sejak dioperasikan hingga kini sudah berhasil menyalurkan sebanyak 155 ton beras. Rencananya program bantuan ini akan terus dilanjutkan paling tidak sampai bulan Ramadhan berakhir.

Untuk diketahui, ATM beras merupakan salah satu program bantuan pemerintah melalui Kementerian Pertanian yang diberi nama ATM Pertanian Sikomandan. Lantaran, program bantuan ini melibatkan kerja sama dengan TNI RI serta mitra-mitra lainnya seperti perbankan dan diletakkan terbatas di 10 Kodim di Jabodetabek.

“Sampai saat ini kerja sama dengan TNI ini telah meluncurkan 155 ton beras dan InsyaAllah akan terus berjalan sampai pada bulan Ramadhan ini paling tidak,” ujar Kepala Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian Fadjry Djufry dalam konferensi pers, Selasa (5/5/2020).

Baca Juga :  Prajogo Pangestu: Kisah Inspiratif Penguasa Industri dari Kalimantan yang Mendukung IKN

Akan tetapi, pihaknya belum ada rencana untuk menambah titik ATM beras dan tidak menjelaskan alasannya.

“Sampai saat ini masih membatasi di 10 Kodim di wilayah Jabodetabek,” sambungnya.

Warga di Jabodetabek bisa mendapatkan beras gratis dari ATM beras ini dengan kuota maksimal 1,5 kilogram (kg) per orang per harinya untuk 1.000 keluarga (KK) di masing-masing lokasi penempatan ATM tersebut.

Berikut lokasinya:
1. Kodim 0501/Jakpus
2. Kodim 0502/Jakut,
3. Kodim 0503/Jakbar
4. Kodim 0504/Jaksel
5. Kodim 0505/Jaktim
6. Kodim 0506/Tangerang
7. Kodim 0509/Kab Bekasi
8. Kodim 0508/Depok
9. Kodim 0606/Kota Bogor
10. Kodim 0621/Kab Bogor

Mesin tersebut sengaja diletakkan di Kodim agar proses penyaluran beras pada masyarakat berjalan tertib dan aman.

Baca Juga :  Pertandingan Pembuka Piala Asia U-23 : Garuda Muda Kalah dengan Penuh Kontroversi

“Kenapa dengan TNI karena untuk menjaga kedisiplinan warga agar yang mengambil bantuan beras tersebut bisa dilakukan secara tertib sesuai protokol kesehatan COVID-19,” terangnya.

Untuk mengaksesnya, warga memerlukan kartu dari Bank Negara Indonesia (BNI) yang akan dibagikan di Kodim tempat mesin tersebut berada. Masyarakat yang bisa mengakses mesin ini hanyalah golongan miskin yang namanya terdaftar di masing-masing Kodim.

“Kenapa melalui ATM, karena ini juga bermaksud untuk melakukan pendidikan kepada masyarakat agar masyarakat memahami arti dari Physical Distancing artinya tetap menjaga jarak antara satu sama lain untuk menanggulangi atau mencegah penularan COVID-19,” tutupnya.

Sumber:Detik.com

Artikulli paraprakDedie A Rachim Minta Polisi Awasi Penyaluran JPS Kota Bogor
Artikulli tjetërKondisi Diprediksi Normal Pada Agustus, Jika Disiplin Cegah Penularan Covid-19