Site icon PUBLIKBICARA.COM

Status Karyawan Otomotif di Jepang Selalu Dijaga Selama Pandemi Covid 19

Jakarta – Chief Executive Toyota, Akio Toyoda, berjanji bahwa industri otomotif Jepang akan berusaha untuk menjaga status kerja karyawannya di seluruh dunia. Toyoda khawatir ekonomi Jepang akan hancur sebelum dunia dapat memenangkan perang melawan virus Corona.

“Jika rumah sakit kami tidak dapat menampung pasien sampai titik tertinggi, maka Jepang mungkin tidak akan pernah bisa pulih,” kata Toyoda dalam konferensi pers online.

Toyoda yang juga merupakan ketua asosiasi industri otomotif di Jepang mengajak Nissan, Honda dan pemasok suku cadang untuk mengumpulkan dana. Dana tersebut akan diberikan kepada mereka yang tidak dapat bekerja selama melewati masa ini.

Langkah ini dilakukan Toyoda karena menurutnya ancaman terbesar bagi industri adalah potensi hilangnya pekerja terampil dengan keahlian manufaktur dan teknik mereka.

Toyoda mengenang kembali sejarah Toyota berjuang pasca Perang Dunia II di mana mereka sampai membuat panci dan menanam kentang. Kenangan tersebut merupakan tekad Toyota dalam mempertahankan hidup industri ini dan pekerjanya.

Jepang telah mengumumkan keadaan darurat di negaranya minggu ini karena kasus positif Corona terus meningkat, terutama di Tokyo dan daerah perkotaan lainnya. Terakhir tercatat ada 5.500 kasus virus Corona dan ditakutkan akan ada lompatan eksponensial.

Toyoda juga mengatakan akan meminjamkan 3.000 kamar karantina yang sebelumnya digunakan karyawannya setelah pulang dari luar negeri. Ia pun kembali menegaskan bahwa kita harus dapat bertahan hidup melewati ini semua.

“Kita harus bertahan hidup. Kalau tidak, tidak akan ada musim semi.” pungkasnya.

Sumber:Detik.com

Exit mobile version