Beranda Daerah Waspada Corona, Kadisdik Kabupaten Bogor Liburkan Sekolah 2 Pekan

Waspada Corona, Kadisdik Kabupaten Bogor Liburkan Sekolah 2 Pekan

Cibinong–Terkait pencegahan dan sesuai edaran dari Kemendikbud yang meliburkan secara Nasional seluruh siswa, tanggal 16 – 28 Maret 2020, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, sesuai hasil kebajikan dengan rapat Bupati Bogor pada Minggu sore (15/3) agar seluruh sekolah mulai dari Pagi, TK, SMP,/SMA dan SMK Libur selama dua pekan dan Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Tunda.

QKadisdik Kabupaten Bogor mengatakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa dialihkan ke rumah masing-masing dengan dipantau oleh guru.

“Dengan diberikan tugas PR (Pekerjaan Rumah) selama 2 minggu, sehingga anak tetap bisa melakukan kegiatan belajar namun dipandu oleh guru-gurunya,” kata Entis kepada wartawan media online, kemarin.

Baca Juga :  Arus Balik: Perjalanan Emosional dalam Karya Pramoedya Ananta Toer

Masih kata Entis, yang libur hanya siswa, namun guru tetap bisa beraktivitas untuk berkomunikasi dan memantau anak-anak didiknya di Sekolah.

“Sekolah melakukan kegiatan gotong-royong untuk mensterilkan sekolah masing-masing, dibantu nanti oleh Dinas Kesehatan melalui Puskesmas yang mengirim obat untuk membersihkan sekitar sekolah,” ujar Kadisdik.

Sehingga selama masa inkubasi 14 hari, nanti ketika anak masuk kembali ke sekolah tidak dikhawatirkan ada virus di sekolah masing-masing.

“Untuk kegiatan Ujian Nasional yang dimulai dari SMK dan SMA, memang kewenangan Povinsi. Untuk tingkat SD, SMP maupun SMA SMK itu, ketika memang berada di lingkungan Daerah, maka libur maka Ujian Nasionalnya di jadwalkan ulang,” tambah Entis.

Baca Juga :  Kontroversi di Laga Timnas Indonesia U-23 vs Qatar U-23: Ivar Jenner Sorot Nasrullo Kabirov

Hal ini atas dasar surat edaran dari BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) yang mengatakan bahwa setiap daerah berkomunikasi dengan pusat, apabila dalam situasi tertentu masih sikategorikan rawan, maka daerah bisa menunda sampai waktu yang ditentukan.

“Untuk wilayah-wilayah yang ada internet, bisa memanfaatkannya untuk berkomunikasi dengan siswa melalui Whatsapp. Untuk yang tidak terjangkau internet, guru langsung memberikan tugas dengan cara membagikan buku-buku mata pelajaran,” pungkasnya.

(Cep Rendra)

Artikulli paraprakPulang Dari Spanyol, Melanie Subono Isolasi Dirinya Tak Kontak Langsung dengan Orang Lain
Artikulli tjetërWarga Cihideung Udik Ciampea PDP Corona, Kades dan Puskesmas Masih Belum Tahu