Nanggung-Meski masuk musim kemarau, banjir justru terjadi di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Kamis (3/9) malam. Sejumlah rumah dan jembatan mengalami kerusakan akibat diterjang banjir lintasan tersebut.
Banjir diduga terjadi karena hujan deras di kawasan hulu, Gunung Halimun. Akibatnya aliran Sungai Cikaniki yang melintasi Desa Malasari meluap hingga tumpah ke jalan.
Kasie Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, M Adam mengatakan, banjir tersebut terjadi sekitar pukul 19.30 WIB.
“Jadi di kawasan hulunya itu yang hujan deras, di hilirnya mah gak hujan deras. Kita pukul 02.00 WIB sudah berangkat ke sana, dan subuh sudah sampai lokasi,” katanya saat dihubungi Metropilitan.id, Jumat (4/9).
Sementara ini, tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun diperkirakan ada beberapa rumah yang mengalami rusak.
Peristiwa ini juga menyebabkan dua jembatan rusak di Kampung Cikalahat, Desa Malasari, Nanggung.
“Tim sekarang assessement. Sebelumnya kita sudah bagi dua tim di hulu dan hilir. Kita susur yang di hilir sampai subuh dan sudah aman, kondusif. Di hulu juga tidak terjadi hujan lagi,” ungkap Adam.
Sementara di wilayah Kecamatan Leuwisadeng, tidak ada warga yang terdampak banjir lintasan. Adam menjelaskan, kondisi lebar Sungai Cikaniki yang mengarah ke Sungai Cianten cukup kecil. Namun setelah melewati Kampung Cibogor sudah mulai lebar.
“Yang terdampak banjir cuma di Desa Malasari saja. Ke bawahnya sampai Leuwisadeng itu tidak. Di Jembatan Cibeber itu ada pemumikan yang letaknya di bawah jembatan. Kata warga pukul 22.00 WIB kemarin memang sempat meluap, cuma jam 3.00 WIB subuh radi sudah kondisinya normal, tapi airnya keruh,”tutur Adam.
Adam menjelaskan akses warga di Desa Malasari masih bisa dilintasi, namun ada sisa-sia lumpur.
“Masih bisa dilakui, ada beberapa segmen yang kena longsoran tapi kecil dan tidak menutup jalan,” tukasnya.
Hingga saat ini pihak BPBD Kabupaten Bogor masih melakukan pendataan terhadap dampak yang ditimbulkan dari banjir lintasan semalam.
Sumber:Metropolitan