Beranda Daerah BMKG Wanti-wanti Lonjakan Hujan Jelang Nataru, Sejumlah Wilayah Masuk Zona Waspada

BMKG Wanti-wanti Lonjakan Hujan Jelang Nataru, Sejumlah Wilayah Masuk Zona Waspada

Publikbicara.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengatakan aktifnya Monsun Asia memicu suplai massa udara basah yang berpotensi meningkatkan intensitas hujan, terutama di wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Papua Selatan.

“Peningkatan curah hujan ini diperkirakan terjadi mulai akhir Desember hingga awal Januari,” kata Andri di Graha BNPB, Selasa (23/12).

Dalam sepekan ke depan, hujan lebat hingga sangat lebat berpeluang terjadi di Riau, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, serta Papua Selatan.

Sementara itu, wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang sebelumnya terdampak bencana hidrometeorologi diperkirakan relatif kondusif.

Analisis BMKG menunjukkan sebagian besar wilayah berada pada kategori hujan ringan. Namun, beberapa titik di Aceh masih berstatus hujan sedang sehingga masyarakat tetap diminta waspada.

Untuk mendukung percepatan pemulihan, BMKG bersama BNPB terus mengaktifkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Operasi tersebut terbukti menurunkan intensitas curah hujan di Aceh sebesar 23,35 persen, di Sumatra Utara 15,48 persen, dan di Sumatra Barat 20,23 persen.

BMKG merekomendasikan masyarakat agar mewaspadai potensi hujan lebat yang disertai angin kencang, yang dapat memicu banjir dan longsor, terutama di wilayah perbukitan dan pesisir selama periode Nataru.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menegaskan informasi cuaca yang disampaikan BMKG bukan untuk menghalangi aktivitas masyarakat, tetapi sebagai rujukan mengenali potensi risiko bencana.

READ  Ketua MA Lantik 9 Hakim Agung dan 1 Hakim Ad Hoc

“Masyarakat tetap bisa beraktivitas, namun kenali jalur evakuasi, titik kumpul, dan selalu perbarui informasi cuaca melalui BMKG,” ujar Abdul.

BMKG mengimbau masyarakat memantau kondisi cuaca secara real-time melalui aplikasi InfoBMKG, guna memperoleh peringatan dini terhadap perubahan cuaca signifikan.(Red).

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakLintas Menteri Pantau Gereja di Jakarta, Negara Pastikan Umat Kristiani Beribadah Aman
Artikulli tjetërGreen Bite dan Morilife Tea, Inovasi Mahasiswa Dorong Ekonomi Desa