Beranda Kesehatan Ekonomi Kesehatan: Mengelola Kelangkaan untuk Hidup Lebih Sehat

Ekonomi Kesehatan: Mengelola Kelangkaan untuk Hidup Lebih Sehat

Oleh Achmad Saepudin, S.Kep

Ekonomi kesehatan adalah cabang ilmu terapan yang mengaplikasikan prinsip-prinsip ekonomi untuk mengoptimalkan penggunaan sumer daya yang langka dalam mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Di surat kabar, isu ini menjadi relevan karna berkaitan langsung dengan alokasi anggaran public dan beban biaya yang di tanggung masyarakat.

Prinsip dasar dan peran penting
inti dari ekonomi kesehatan adalah pengelolaan kelangkaan. Sumber daya kesehatan- seperti dana APBN, fasilitas medis, dan tenaga ahli terbatas, sementara kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan nyaris tak terbatas. Hal ini memaksa adanya pilihan prioritas.

Konsep utama yang di gunakan adalah biaya peluang ( opportunity cost ), dimana keputusan mengalokasikan dana untuk satu program lain. Ekonomi kesehatan membantu pengambil kebijakan menimbang pilihan ini secara efisien.

Peran ilmu ini sangat krusial, terutama dalam :

1. Perencanaan Anggaran : Memastikan alokasi dana kesehatan memberkan dampak kesehatan terbesar.

2. Evaluasi Efektivitas Biaya :

Menilai apakah suatu program ( misalnya, vaksinasi ) lebih hemat biaya dan efektif dibanding pengobatan kuratif.

3. Pembiayaan Berkelanjutan :

Mendesain system pembiayaan seperti Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) melalui BPJS Kesehatan agar tetap berjalan optimal dan adil (ekuitas).

Tantangan dan Data di Indonesia

Di Indonesia tantangan ekonomi Kesehatan terlihat jelas dalam data pengeluaran. Total belanja kesehatan nasional pada tahun 2023 mencapai sekitar Rp 614,5 triliun. Anggaran Kesehatan APBN 2024 di tetapkan sekitar 5,6% dari APBN.

Meskipun pembiayaan public mendominasi, beban biaya yang ditanggung oleh masyarakat (out-of-pocket) masih signifikan, mencapai sekitaran 28,6% dari total belanja kesehatan. Ini menunjukan bahwa meskipun ada JKN, masyarakat masih mengeluarkan dana pribadi yang cukup besar untuk mengakses layanan.

Ekonomi kesehatan menekankan perlunya “belanja strategis“ yang tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada investasi preventif dan promotif yang terbukti lebih efisien dalam jangka panjang.

READ  Masyarakat Angkat Jempol Gebrakan Kejagung Pulihkan Kerugian Negara

Kesimpulan memahami ekonomi kesehatan membantu kita menyadari bahwa anggaran kesehatan adalah investasi, bukan sekedar biaya. Dengan analisis ekonomi yang tepat, pemerintah dan masyarakat dapat memastikan setiap rupiah yang di investasikan menghasilkan masyarakat yang lebih sehat dan produktif.

Referensi Data :
– Kementrian Kesehatan RI ( Profil Kesehatan Indonesia).

– Badan Pusat Statistik (BPS).

– World Health Organizasion (WHO).

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakRayakan Tujuh Tahun, BogorPolitan Tegaskan Etika Jurnalistik dan Perkenalkan Senam Baru
Artikulli tjetërDukcapil Bogor Hadirkan Layanan Langsung di CFD Tegar Beriman