Beranda Daerah Warga Purasari dan Purwabakti Hidup dalam Bayang-Bayang Gempa

Warga Purasari dan Purwabakti Hidup dalam Bayang-Bayang Gempa

filter: 0; fileterIntensity: 0.8; filterMask: 0; module: photo; hw-remosaic: false; touch: (-1.0, -1.0); modeInfo: ; sceneMode: 0; cct_value: 0; AI_Scene: (-1, -1); aec_lux: 132.70572; aec_lux_index: 0; hist255: 0.0; hist252~255: 0.0; hist0~15: 0.0; motionLevel: -1; weatherinfo: null;

Publikbicara.com– Ketakutan masih menyelimuti warga Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, dan Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, usai serangkaian gempa sejak Jumat (19/9/2025) hingga puncaknya Sabtu (20/9/2025) malam.

Eti, warga Kampung Bunisari, mengaku tak lagi berani tidur di dalam rumah. “Dua malam pak tidur di depan rumah, ada juga warga yang di tenda,” ujarnya, Senin (22/9/2025).

Hal senada diungkapkan Ketua RT setempat, Jujuh Komara (67). Menurutnya, gempa bukanlah hal baru.

Pada 2023 dan Desember 2024 lalu, wilayah ini juga diguncang gempa. “Kemarin malam saja sekitar 27 kali getaran,” ungkapnya dengan cemas.

Kini, retakan rumah dan tenda darurat menjadi pemandangan sehari-hari. Bagi warga, bencana bukan hanya soal bangunan rusak, tetapi juga hilangnya rasa aman.

BPBD Kabupaten Bogor telah mendirikan posko darurat di Madrasah Diniyah Tarbiyatul Atfal, Kampung Cianten, Desa Purasari. Berdasarkan data, 127 rumah dan dua mushola terdampak, dengan satu rumah rusak berat.

Kapolsek Leuwiliang, Kompol Maryanto, memastikan tidak ada korban jiwa. Namun, gempa susulan membuat warga tetap bertahan di tenda.

“Warga mendirikan tenda di beberapa titik karena khawatir gempa berulang,” jelasnya.***

READ  Spesialis Curanmor Diamuk Masa

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakWakil Ketua DPRD Perkenalkan Batik Bermotif Gong Bolong Karya Desainer Depok di Panggung Fashion Nation 2025
Artikulli tjetërUnpam Gelar PKM Internasional di Thailand