
Publikbicara.com – Kabut tipis masih menempel di pucuk-pucuk pinus ketika ratusan wajah berseri menyambut pagi itu. Jumat, 22 Agustus 2025, Kampung Talahab, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, tak lagi seperti desa sunyi yang biasa hanya terdengar kicau burung dan desir angin.
Hari itu, tawa dan sorak menyatu, seakan kabar besar datang membawa harapan.
Tour Malasari Halimun Salak sebuah perhelatan yang digagas Bupati Bogor, Rudy Susmanto menjadi titik balik.
Desa yang selama ini tersembunyi di jantung Taman Nasional Gunung Halimun Salak, tiba-tiba saja menjadi pusat perhatian puluhan ribu pasang mata.
Orang-orang datang, dari Bogor hingga luar daerah, ingin merasakan sendiri pesona yang selama ini tersimpan di balik kabut pegunungan.
Di antara keramaian, berdiri Kang Tole nama akrab Hamdan Yuwafi, Ketua Desa Wisata Malasari.
Senyumnya tak henti tersungging, seakan tak percaya bahwa tanah kelahirannya kini benar-benar bersinar.
“Kami sangat berterima kasih,” ujarnya lirih namun penuh makna. “Acara ini bukan hanya hiburan. Ini promosi besar bagi desa kami. Semoga pintu rezeki semakin terbuka untuk semua warga.”
Sementara itu, Ujang, seorang warga yang sejak pagi ikut sibuk menata dagangan kecilnya, hanya bisa menahan haru.
Matanya berkaca-kaca, seperti menyimpan mimpi lama yang akhirnya berwujud nyata.
“Saya kaget sekaligus bangga,” katanya dengan suara bergetar. “Siapa sangka desa kami bisa seramai ini? Rasanya seperti mimpi.”
Dan memang begitulah adanya. Tour Malasari bukan hanya menampilkan panorama alam yang memukau air jernih yang mengalir, hutan rimbun yang sejuk, atau udara segar yang tak bisa dibeli di kota.
Ia lebih dari itu. Ada panggung seni yang menggugah, ada produk lokal yang dikerjakan dengan cinta, ada keramahan warga yang tulus menyambut siapa pun yang datang.
Hari itu, Malasari bercerita. Bukan sekadar tentang destinasi wisata, tetapi tentang sebuah desa yang ingin dikenal, tentang orang-orang yang hidup dengan harapan, dan tentang kebersamaan yang menjelma cahaya.
Di balik kabut Halimun Salak, senyum 900 keluarga tumbuh, mekar seperti bunga yang tak lagi takut menghadapi matahari.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow












