Publikbicara.com– Upaya mendorong kemandirian pangan nasional melalui optimalisasi lahan kering mulai diwujudkan lewat peluncuran Program Sentra Sorghum Mandiri, yang digelar di Poleng, Desa Jasinga, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, pada Rabu (30/7/2025).
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT), Ir. H. Ahmad Riza Patria, yang menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan komoditas sorghum sebagai alternatif pangan strategis dan sumber ekonomi baru bagi masyarakat desa.
“Sorghum ini sangat potensial. Ia tumbuh subur di lahan kering, sehingga bisa dimaksimalkan di wilayah yang tidak cocok ditanami padi. Nilai ekonominya pun menjanjikan, bahkan berpeluang diekspor ke pasar luar seperti Tiongkok,” ujar Wamen kepada awak media.
Wamen Riza menekankan pentingnya diversifikasi pangan dan optimalisasi sumber daya lokal untuk menghadirkan kesejahteraan yang merata, terutama di desa-desa yang selama ini tertinggal secara ekonomi maupun infrastruktur.

Peluncuran program ini digawangi oleh PT Tambiyaku, yang bekerja sama dengan Bank Mandiri, koperasi lokal, serta kelompok perempuan desa. Direktur Utama PT Tambiyaku, Muhammad Bayu Hermawan, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar acara simbolik.
“Sorghum Mandiri bukan hanya soal budidaya, tapi soal membangun ekosistem ekonomi baru di desa. Kami ingin sorghum menjadi bagian dari gaya hidup dan budaya masyarakat. Apalagi program ini didukung penuh oleh Pak Wamen,” jelas Bayu.
Bayu menambahkan, pihaknya siap menampung hasil panen petani sorghum di Jasinga dan sekitarnya. Langkah ini sekaligus mendukung visi hilirisasi yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto, yakni memperkuat industri berbasis produk lokal.

Ketua Koperasi Gerak Nusantara Bogor Raya, Priska Hanakin, menyatakan bahwa rangkaian kegiatan pemberdayaan masyarakat akan dimulai dalam waktu dekat. Tahap awal meliputi aktivasi lahan-lahan tidur dan irigasi yang terbengkalai.
“Bulan depan kita mulai sosialisasi. Target enam bulan ke depan, warga sudah bisa mengolah sorghum menjadi pakan ternak dari batang dan daun, sementara bulirnya kita olah menjadi beras dan tepung,” ungkap Priska.
Program Sentra Sorghum Mandiri ini diharapkan dapat menjadi model nasional dalam pemanfaatan lahan marginal secara produktif dan berkelanjutan.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat desa, Jasinga kini membuka lembaran baru menuju kedaulatan pangan dan ekonomi kerakyatan.
Langkah ini sekaligus menegaskan bahwa solusi atas tantangan pangan nasional tidak harus dimulai dari kota besar, tapi bisa tumbuh dari desa dengan semangat gotong royong dan inovasi.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













