Publikbicara.com– Sejumlah sekolah dasar negeri di berbagai daerah, seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Bali, dilaporkan kekurangan siswa pada tahun ajaran 2025/2026.
Beberapa sekolah bahkan hanya menerima satu siswa baru, dan ada pula yang tidak mendapatkan murid sama sekali.
Kasus mencolok terjadi di SDN 1 Setono dan SDN 1 Bajang, Ponorogo, yang sepi peminat. Di Malang, SDN Jatimulyo 4 hanya menerima satu siswa, yang akhirnya dipindahkan karena pertimbangan psikologis.
Sementara di Jombang, SDN Sumberaji 2 Kabuh mengulang kejadian tahun lalu: hanya menerima satu siswa.
Di Jawa Barat, SDN 206 Putraco Indah, Bandung, resmi ditutup, dan di Majalengka, SDN Kertasari 3 tidak menerima murid baru.
Fenomena serupa juga terjadi di Solo dan Boyolali, serta di Buleleng, Bali, di mana 58 SD negeri mengalami kekurangan siswa.
Idealnya, sesuai Permendikbudristek No. 48 Tahun 2023, satu kelas SD memiliki 28 murid.
Sepinya peminat dikhawatirkan memengaruhi keberlangsungan operasional dan mutu pembelajaran.
Menanggapi hal ini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyatakan akan mendata sekolah-sekolah terdampak dan mengevaluasi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).
“Kami akan evaluasi secara menyeluruh dan melibatkan Kementerian Dalam Negeri,” ujarnya.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













