Publikbicara.com– Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhendi atau yang akrab disapa Jaro Ade, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Bendungan Bongas di Desa Kalong Liud, Kecamatan Nanggung, pada Senin, 21 Juli 2025.
Kunjungan ini dilakukan guna mendorong percepatan perbaikan irigasi yang menjadi sumber pengairan utama bagi sekitar 80 hektare lahan persawahan di Desa Kalong Liud dan Hambaro.
Dalam sidak tersebut, Jaro Ade didampingi oleh Camat Nanggung, Kepala Desa Kalong Liud, serta Kepala UPT Insfratukur Irigasi Kelas A Wilayah V.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari keluhan masyarakat dan kepala desa yang disampaikan saat dirinya mendampingi Bupati Bogor, Rudy Susmanto, meninjau kondisi jalan di wilayah Malasari beberapa waktu lalu.
“Ketika saya mendampingi Pak Bupati ke Malasari, Pak Kades menyampaikan bahwa irigasi ini rusak sejak bencana tahun 2020 dan belum kunjung diperbaiki secara permanen. Katanya sempat diperbaiki, tapi rusak lagi karena bencana susulan. Tahun ini harus tuntas,” ujar Jaro Ade di lokasi.

Jaro Ade menegaskan pentingnya pembangunan ulang bendungan dan jaringan irigasi sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan daerah, sejalan dengan arahan Presiden RI.
“Ini menyangkut ketahanan pangan masyarakat. Kami ingin memastikan perbaikannya benar-benar terealisasi tahun ini, agar petani bisa kembali menggarap lahan tanpa kesulitan air,” tegasnya.
Bendungan Bongas sebelumnya telah dibangun sebanyak tiga kali pada 2022, 2023, dan 2024.
Namun, masing-masing proyek tersebut mengalami kerusakan serius akibat bencana alam. Bahkan pada 2023, proyek sempat mangkrak setelah kontraktor meninggalkan lokasi, sebelum akhirnya dilanjutkan kembali di tahun 2024.
Sayangnya, pembangunan tersebut kembali gagal dan mengalami kerusakan parah.
Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Bogor kembali mengalokasikan anggaran melalui APBD 2025 untuk menyelesaikan pembangunan bendungan tersebut secara menyeluruh.
Anggaran Rp 830 Juta Disiapkan, Sudah Masuk Tahap Lelang
Kepala UPT Irigasi Kelas A Wilayah V Jasinga, Esda Permana Lukman, menjelaskan bahwa pekerjaan lanjutan tahun ini akan menyambungkan bendung eksisting dengan bendung baru (mercu) yang dibangun pada 2025.
“Pekerjaan sudah masuk tahapan lelang di PBJ/ULP per 18 Juli 2025, dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp 830 juta,” jelas Esda kepada wartawan.
Ia menambahkan, pekerjaan bersifat bertahap. Pada 2024, pekerjaan telah mencakup pembuatan kisdam, bronjong, selimut beton bertulang, serta perkuatan saluran penguras di bendung eksisting.
Sementara untuk tahun ini, fokus pembangunan mencakup perbaikan mercu dengan panjang sekitar 23 meter dan ketinggian 4 meter, termasuk pengecoran beton untuk memperkuat konstruksi bendungan.
“Harapannya, proyek ini selesai tepat waktu dan mampu mengaliri kembali 80 hektare sawah yang selama ini terganggu,” pungkas Esda.
Dengan adanya perhatian serius dari pemerintah daerah, masyarakat petani di Kecamatan Nanggung kini berharap penuh agar krisis pengairan yang sudah berlangsung selama lima tahun terakhir bisa segera teratasi.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













