Beranda Advetorial Wisatawan Asal Swiss Terpeleset Saat Turun dari Rinjani, Alami Pendarahan dan Patah...

Wisatawan Asal Swiss Terpeleset Saat Turun dari Rinjani, Alami Pendarahan dan Patah Tulang

Publikbicara.com– Petualangan mendaki Gunung Rinjani berakhir dramatis bagi seorang wisatawan asal Swiss berinisial BE (46).

Usai menaklukkan puncak Rinjani, ia dilaporkan terjatuh saat menuruni jalur menuju Danau Segara Anak pada Rabu (16/7) pagi, hingga mengalami patah tulang dan diduga mengalami pendarahan di bagian kepala.

Ketua Tim Evakuasi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Gede Mustika, mengonfirmasi bahwa korban saat ini masih berada di jalur evakuasi, menunggu pertolongan dari tim penyelamat yang tengah dalam perjalanan.

READ  Sekjen Kementerian ATR/BPN Targetkan Capaian Indeks Reformasi Birokrasi 2025 Bisa 90 Persen

“Informasinya korban mengalami patah tulang, dan ada pendarahan juga. Tapi kami belum bisa pastikan apakah pendarahan itu di kepala atau di bagian tubuh lain, dan apakah akibat benturan atau tergores,” jelas Mustika, dikutip dari Antara.

Menurut Gede Mustika, lokasi jatuhnya korban bukan di area tebing atau jurang, melainkan di jalur pendakian menuju Danau Segara Anak. Diduga kuat BE terpeleset saat berjalan di jalur tersebut.

“Jatuhnya bukan di jurang, melainkan di jalan setapak menuju danau. Sepertinya dia terpeleset saat menuruni jalur,” imbuhnya.

READ  AC Milan Libas Inter 3-0, Melaju ke Final Coppa Italia dengan Gagah

Tim evakuasi BTNGR yang terdiri dari delapan orang termasuk dua tenaga medis telah diberangkatkan untuk menjangkau lokasi kejadian.

Proses evakuasi diperkirakan cukup menantang mengingat kondisi medan yang terjal dan waktu tempuh yang tidak singkat.

BE dilaporkan mulai mendaki dari pintu masuk Sembalun pada Selasa (15/7), bersama rombongan wisatawan lainnya. Kecelakaan terjadi keesokan paginya, setelah ia turun dari puncak Rinjani.

Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan fisik dalam menjelajahi medan ekstrem seperti Rinjani, salah satu gunung tertinggi dan paling populer di Indonesia.

Pendaki, baik lokal maupun mancanegara, diimbau untuk selalu berhati-hati, terutama saat menuruni jalur yang licin dan curam.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakSekjen Kementerian ATR/BPN Targetkan Capaian Indeks Reformasi Birokrasi 2025 Bisa 90 Persen
Artikulli tjetërSkandal Chromebook: Nadiem Makarim Diduga Terlibat Langsung Sejak Sebelum Jadi Menteri