Publikbicara.com– Bank Indonesia (BI) mengambil langkah strategis dengan menurunkan suku bunga acuan (BI-Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,25 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar pada 15–16 Juli 2025.
Penurunan ini juga diikuti dengan penyesuaian suku bunga Deposit Facility menjadi 4,5 persen dan Lending Facility menjadi 6,0 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan bahwa keputusan ini mencerminkan optimisme terhadap prospek inflasi yang terkendali dan kestabilan nilai tukar rupiah, di tengah perlambatan ekonomi global yang terus membayangi.
“Langkah ini diambil untuk memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi domestik, seiring dengan inflasi yang tetap rendah dan terkendali dalam sasaran 2,5 ±1 persen pada 2025–2026,” ujar Perry dalam konferensi pers RDG Bulanan, Rabu (16/7/2025).
Data terakhir menunjukkan inflasi indeks harga konsumen (IHK) per Juni 2025 tercatat hanya 1,87 persen secara tahunan (year-on-year), dengan inflasi inti di angka 2,37 persen.
Sementara itu, inflasi volatile food menurun tajam menjadi 0,57 persen berkat kecukupan pasokan dan sinergi kebijakan nasional dan daerah melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Di sisi lain, inflasi administered price tercatat 1,34 persen, relatif rendah meski ada kenaikan harga hasil tembakau.
Perry menegaskan bahwa ekspektasi inflasi tetap terjaga dalam target, didukung oleh kapasitas produksi nasional yang memadai serta percepatan digitalisasi dan efisiensi impor.
Bank Indonesia menyatakan akan terus mencermati ruang pelonggaran suku bunga selanjutnya, dengan mempertimbangkan dinamika global dan domestik.
“BI akan tetap menjaga keseimbangan antara stabilitas nilai tukar dan dukungan terhadap pertumbuhan. Ini momentum yang tepat untuk mendorong sektor riil agar lebih bergeliat,” tegas Perry.
Kebijakan moneter yang akomodatif ini menjadi sinyal positif bagi pelaku usaha, investor, dan masyarakat luas, bahwa Bank Indonesia tetap adaptif dan responsif terhadap tantangan perekonomian nasional, sambil menjaga stabilitas makroekonomi.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













