Beranda News Autopsi Ulang Jenazah Juliana Marins di Rio de Janeiro Ungkap Kejanggalan Kematian...

Autopsi Ulang Jenazah Juliana Marins di Rio de Janeiro Ungkap Kejanggalan Kematian di Gunung Rinjani

Publikbicara.com– Jenazah Juliana Marins, turis asal Brasil yang meninggal dunia setelah terjatuh di jalur pendakian Gunung Rinjani, Indonesia, telah menjalani autopsi ulang pada Rabu (2/7) di Institut Medis Forensik Afranio Peixoto (IML), pusat kota Rio de Janeiro.

Pemeriksaan forensik ini berlangsung selama sekitar dua jam sejak pukul 08.30 pagi waktu setempat.

Autopsi kedua ini dilakukan oleh tim ahli dari Polisi Sipil Brasil, dengan kehadiran seorang ahli forensik federal serta perwakilan dari keluarga korban.

READ  Tiga Kasus DBD Tercatat di Leuwiliang, Puskesmas Lakukan Fogging

Salah satu tokoh penting dalam proses ini adalah Nelson Massini, profesor ternama di bidang kedokteran forensik, yang sengaja dipekerjakan keluarga untuk memastikan transparansi dan ketelitian dalam pemeriksaan.

Kehadiran Mariana Marins, saudara perempuan Juliana, di lokasi autopsi pada pukul 09.40 turut menjadi penanda bahwa keluarga sangat serius mencari kejelasan atas insiden tragis yang menimpa Juliana di Indonesia.

Autopsi ulang ini merupakan hasil dari perjuangan hukum keluarga Marins yang berhasil memperoleh izin dari Pengadilan Federal Brasil, berkat bantuan Kantor Pembela Umum Federal.

READ  Pemkab Bogor, Rudy Susmanto Siapkan Beasiswa untuk Calon Dokter demi Perkuat Layanan RSUD

Tasa Bittencourt Leal Queiroz, pengacara keluarga, menyatakan bahwa langkah ini ditempuh karena adanya “kurangnya kejelasan mengenai penyebab dan waktu kematian Juliana Marins” dalam laporan resmi kepolisian Indonesia pasca autopsi pertama.

Kematian Juliana di Gunung Rinjani sebelumnya dikategorikan sebagai kecelakaan tragis.

Namun, sejak awal keluarga merasa ada informasi yang belum tersampaikan secara utuh baik mengenai kronologi kejadian maupun kondisi jenazah saat ditemukan.

READ  Permudah Akses Petani, Pemerintah Sederhanakan Distribusi Pupuk Subsidi Lewat Permen 15/2025

Langkah autopsi ulang ini membuka kemungkinan investigasi lebih lanjut terkait penyebab kematian yang sebenarnya, sekaligus menguatkan tuntutan agar prosedur evakuasi dan investigasi terhadap turis asing di Indonesia dilakukan secara lebih transparan dan profesional.

Pihak keluarga hingga saat ini belum memberikan pernyataan akhir mengenai hasil autopsi terbaru, menunggu laporan lengkap dari tim forensik dan perwakilan hukum mereka.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakTiga Kasus DBD Tercatat di Leuwiliang, Puskesmas Lakukan Fogging
Artikulli tjetërBobby Nasution Buka Suara soal Temuan Senjata Api di Rumah Kadis PUPR Sumut