Publikbicara.com — Energi perubahan menggema dari ujung utara Indonesia. Sabtu, 28 Juni 2025, menjadi saksi hidup semangat pembaruan yang dikobarkan oleh kader-kader muda Pemuda Muslimin Indonesia dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) Provinsi Sulawesi Utara.
Bertempat di Gedung Serbaguna milik Pemprov Sulut, acara ini bukan sekadar seremoni organisasi, melainkan panggung konsolidasi ide, kepemimpinan, dan arah perjuangan baru.
Hadir langsung memimpin spirit acara, Ketua Umum PB Pemuda Muslim, Dr. Usep Nukliri, menyampaikan orasi yang menyentuh nadi perjuangan anak muda Muslim hari ini.
Dalam sambutannya yang berapi-api, Dr. Usep menegaskan empat pilar penting yang menjadi arah strategis organisasi menuju Indonesia Emas 2045:

1. Estafet Kepemimpinan yang Sehat
Ia mengajak seluruh peserta Muswil untuk memaknai pergantian kepemimpinan sebagai proses regenerasi yang bermartabat dan berkesinambungan.
“Kepemimpinan bukan warisan, tapi amanah. Harus disiapkan, bukan dipaksakan,” tegasnya.
2. Kaderisasi yang Bermakna
Bukan sebatas ritual organisasi, kaderisasi menurut Dr. Usep adalah jantung kehidupan gerakan.
“Ini jalan sunyi membentuk karakter. Kita butuh pemimpin dengan integritas, bukan hanya popularitas,” ujarnya, menggugah kesadaran peserta.
3. Penguatan SDM Kader
Menyongsong masa depan bangsa, kader Pemuda Muslim dituntut untuk siap secara intelektual, spiritual, dan sosial.
Bukan sekadar hadir di forum, tapi mampu tampil di ruang-ruang publik sebagai agen perubahan.
4. Ekonomi Mandiri Berbasis Komunitas
Ia menantang kader untuk tak hanya menjadi pencari kerja, tapi pencipta solusi.
“Bangun ekonomi umat dari komunitas! Jangan tunggu kesempatan, ciptakan! Jangan andalkan wacana, gerakkan!”
Turut hadir dalam Muswil ini, Bang Raski, Ketua PW Pemuda Muslimin Sulut sekaligus anggota DPRD Provinsi dari Partai Golkar.
Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara gerakan kepemudaan dan arah pembangunan daerah.

Sementara itu, perwakilan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Dr. Maya, menyampaikan dukungan dan apresiasinya.
Ia menyebut Pemuda Muslim sebagai mitra strategis dalam membentuk karakter generasi muda yang moderat, berdaya, dan cinta tanah air.
Muswil ini bukan hanya ruang evaluasi dan pemilihan kepengurusan baru, tetapi momentum menyusun peta jalan gerakan yang lebih relevan, solutif, dan menjawab tantangan zaman.

Pemuda Muslim Sulut membuktikan: semangat muda, jika diarahkan dengan visi besar dan napas perjuangan yang konsisten, mampu menjadi obor perubahan di tengah tantangan zaman.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













