Beranda News Regenerasi Jadi Sorotan, Musywil ke-9 Pemuda Muslim Sumut Resmi Ditutup di Parapat

Regenerasi Jadi Sorotan, Musywil ke-9 Pemuda Muslim Sumut Resmi Ditutup di Parapat

Publikbicara.com – Parapat, Sumatera Utara, Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-9 Pemuda Muslimin Indonesia (Pemuda Muslim) Provinsi Sumatera Utara resmi ditutup pada Minggu dini hari (22/6) pukul 00.25 WIB di Kota Wisata Parapat, Kabupaten Simalungun.

Penutupan dilakukan langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Besar (PB) Pemuda Muslim, Dr. H. Usep Nukliri, dalam suasana yang penuh refleksi dan semangat pembaruan.

Digelar sejak Sabtu (21/6), Musywil ke-9 ini menjadi panggung penting konsolidasi internal sekaligus penguatan komitmen terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.

READ  Batik Kemang Bersinar di Kabogorfest 2025: Dari Warisan Budaya Menuju Green Economy dan Smart Village

Dalam sambutannya, Dr. Usep menekankan bahwa Musywil bukanlah sekadar agenda rutin, melainkan fondasi utama keberlangsungan organisasi.

“Tanpa Musywil, tanpa Muscab, organisasi tidak akan berkembang. Ini bukan sekadar rutinitas, tapi mekanisme penyelamat organisasi yang harus dijalankan,” tegasnya.

Sebanyak 22 cabang Pemuda Muslim dari kabupaten/kota se-Sumatera Utara hadir dalam Musywil ini.

Regenerasi Jadi Sorotan, Musywil ke-9 Pemuda Muslim Sumut Resmi Ditutup di Parapat

Meski jalannya forum diwarnai perdebatan dan interupsi, terutama saat pemilihan ketua baru, proses musyawarah tetap berjalan hingga menetapkan lima orang formatur.

Kelima formatur tersebut mewakili PB, wilayah, ketua demisioner, dan dua dari cabang diberikan mandat menyusun struktur kepengurusan baru sekaligus menentukan Ketua Wilayah Pemuda Muslim Sumut periode 2025–2030.

READ  Sampiran Literasi: Dari Kata ke Aksi, Dari Aksi ke Perubahan, Menguji Keberanian Masyarakat untuk Berpikir dan Bergerak

“Soal siapa yang jadi ketua, itu bukan yang utama. Tapi kami yakin, kader-kader Pemuda Muslim banyak yang siap dan mampu. Ini soal regenerasi dan keberlanjutan organisasi,” ujar Dr. Usep.

Musywil ini juga menjadi ruang strategis silaturahmi antar generasi pemimpin umat.

Hadir dalam forum ini sejumlah tokoh nasional dan daerah, antara lain Wakil Ketua Umum PB Pemuda Muslim Dudung Samsuddin, Ketua Wilayah Syarikat Islam Sumut H. Hendra Cipta, mantan anggota DPR RI H. Fadly Nurzal, serta Ketua Wilayah Pemuda Muslim Sumut Jonson Sihaloho.

Selain itu, tampak pula Wantim PW Pemuda Muslim Sumut Zaharuddin Sinaga, Drs. Jhoni Koto, Sekretaris DPW PPP Sumut H. Usman Efendi Sitorus, perwakilan DPD KNPI Sumut Khairuddin Aritonang, Ketua Syarikat Islam Deli Serdang Ustadz Farhan, hingga perwakilan Bank Sumut Cabang Siantar dan Ketua Perisai Sumut Rusli Tanjung SR.

Pemilihan Parapat sebagai lokasi Musywil dianggap strategis. Sebagai destinasi wisata unggulan di Sumatera Utara, Parapat menghadirkan nuansa alam yang segar dan kondusif bagi refleksi dan perumusan strategi organisasi ke depan.

Musywil ke-9 membuktikan bahwa Pemuda Muslim tetap konsisten dalam menegakkan prinsip kaderisasi, demokratisasi internal, serta menjaga relevansi organisasi di tengah tantangan zaman.

READ  Sampiran Literasi: Dari Kata ke Aksi, Dari Aksi ke Perubahan, Menguji Keberanian Masyarakat untuk Berpikir dan Bergerak

Dengan berakhirnya forum ini, tongkat estafet kepemimpinan Pemuda Muslim Sumut pun bersiap memasuki babak baru.

Formatur yang terpilih akan segera menyusun kepengurusan yang diharapkan mampu menjawab dinamika sosial dan kebutuhan pemuda hari ini.

Musywil telah selesai, namun perjuangan membangun generasi tak pernah usai.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakBatik Kemang Bersinar di Kabogorfest 2025: Dari Warisan Budaya Menuju Green Economy dan Smart Village
Artikulli tjetërIran Ancam Tutup Selat Hormuz, Harga Minyak Melonjak: Dunia Waspada Dampak Geopolitik