Publikbicara.com – Ankara, 21 Juni 2025, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali melontarkan kritik keras terhadap Israel dalam forum internasional.
Dalam pidatonya di hadapan para menteri luar negeri anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Sabtu (21/6/2025), Erdogan menuding Israel sebagai penghalang utama upaya perdamaian antara Amerika Serikat (AS) dan Iran.
Menurut Erdogan, Israel secara sengaja menggagalkan upaya diplomatik antara Washington dan Teheran yang sedang berusaha meredakan ketegangan melalui perundingan nuklir.
“Israel tidak menginginkan perdamaian antara AS dan Iran. Mereka takut jika hubungan kedua negara itu membaik,” ujar Erdogan seperti dikutip dari Reuters.
Erdogan menyebut serangan mendadak Israel terhadap Iran pada Jumat (13/6/2025) sebagai bukti nyata bahwa Tel Aviv enggan menyelesaikan konflik lewat jalur diplomasi.
Ia juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap sikap dunia internasional yang dinilai terlalu lunak terhadap Israel.
“Saya menyerukan kepada negara-negara yang memiliki pengaruh terhadap Israel: jangan tertipu oleh racun yang disebarkan oleh rezim Zionis ini,” tegas Erdogan.
Ia juga mendesak negara-negara Muslim untuk mengambil langkah nyata sesuai dengan hukum internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) guna menghukum Israel atas agresinya.
Seruan Erdogan didukung oleh Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, yang menyampaikan peringatan keras mengenai dampak eskalasi konflik. Dalam pertemuan OKI tersebut, Fidan menyebut Israel sedang membawa kawasan Timur Tengah menuju “bencana total”.
“Israel yang telah menodai Gaza dengan darah, kini menyerang Iran. Kita harus bahas langkah bersama untuk mengakhiri penderitaan ini,” kata Fidan seperti dilansir dari Al Jazeera.
Ia pun mendorong negara-negara Muslim untuk bersatu mendukung Iran, sembari menyesalkan bahwa pertemuan OKI kali ini berlangsung di tengah penderitaan mendalam dunia Islam.
Pernyataan tegas dari Turki ini menambah ketegangan geopolitik yang terus membara di kawasan.
Seruan Erdogan dan Fidan bisa menjadi sinyal kuat bagi upaya konsolidasi kekuatan di antara negara-negara Muslim untuk menekan Israel secara diplomatik dan ekonomi di forum internasional.
Namun, respons dari negara-negara anggota OKI lainnya masih beragam, dengan sebagian besar menekankan perlunya de-eskalasi dan solusi damai atas konflik yang telah melanda kawasan selama beberapa dekade.
Dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan memburuknya relasi antara kekuatan regional, dunia kini menanti apakah seruan Turki ini akan memicu solidaritas nyata dari dunia Islam atau sekadar menjadi gaung retorika di tengah diplomasi global yang kian kompleks.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













