Publikbicara.com – Jakarta, 16 Juni 2025, Bank Central Asia (BBCA) kembali mencatatkan performa yang impresif.
Hingga Mei 2025, laba bersih bank only BBCA menembus Rp25,2 triliun, naik 16% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).
Angka ini diperoleh setelah pembukuan laba bersih sebesar Rp5 triliun pada bulan Mei saja, atau naik 12% YoY dan 10% MoM.
Pertumbuhan ini tidak hanya melampaui ekspektasi pasar, namun juga mencerminkan ketangguhan BCA dalam mengelola pendapatan dan biaya operasional di tengah dinamika ekonomi nasional.
Jika pendapatan dividen dikecualikan, laba bersih selama lima bulan pertama tahun ini tetap mencatatkan pertumbuhan 10% YoY—lebih tinggi dari proyeksi konsensus untuk laba bersih konsolidasi sepanjang tahun yang hanya tumbuh 6,4% YoY.
Kinerja cemerlang BBCA selama 5M25 ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) dan pendapatan non-bunga (Non-Interest Income/Non-II) yang masing-masing tumbuh 7% YoY, dengan mengecualikan pendapatan dividen.
Khusus untuk Mei saja, pendapatan bunga tercatat naik menjadi Rp8 triliun, tumbuh 9% YoY dan 4% MoM—mengindikasikan potensi kenaikan lending yield, sesuai arah kebijakan manajemen.
Dari sisi biaya, BBCA menunjukkan pengelolaan yang efisien. Biaya operasional (opex) hanya tumbuh 4% YoY selama periode 5M25.
Kombinasi pertumbuhan pendapatan yang stabil dengan efisiensi biaya ini menghasilkan kenaikan Pre-Provision Operating Profit (PPOP) sebesar 8% YoY, meskipun tidak memasukkan pendapatan dividen dalam perhitungannya.
Sebagai catatan, jika pendapatan dividen dari anak usaha disertakan, Non-II bahkan tumbuh hingga 22% YoY. Namun, angka ini tidak akan sepenuhnya tercermin dalam laporan keuangan konsolidasi karena adanya eliminasi antar entitas.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













